1.9

344 56 1
                                    

Vote n comment nya yorobun👍

•••

Sudah satu jam y/n berada di dalam ruang operasi. Dokter bilang kepalanya terbentur cukup keras karena terhempas. Sedari tadi Renjun tak henti-hentinya berdoa, dia berusaha menahan isakannya walaupun air matanya terus mengalir. Kenzo juga belum berhenti menangis, dia terus menyebut nama y/n.

"Udah, ya. Jangan nangis lagi, adek kan pinter," ucap Renjun sembari tersenyum lembut.

"T-tapi, kakaknya juga nangis," jawab Kenzo dengan mulutnya yang masih melengkung ke bawah sembari menahan isakannya.

Renjun membulatkan matanya, ucapan Kenzo begitu tepat sasaran. "Haha, iya. Udah deh, kakak ga nangis lagi," Renjun mengusap kasar air matanya tanpa melunturkan senyuman yang sedari tadi ia perlihatkan depan Kenzo.

Tanpa disadari Kenzo juga ikut tersenyum, ia merasa hatinya menghangat melihat senyuman Renjun. Kenzo sontak memeluk Renjun dengan erat, sangat erat. Seakan dia tak ingin kehilangan Renjun, padahal mereka baru saja ketemu tadi.

Setelah dirasa pelukan melonggar, Renjun melepasnya dan menatap Kenzo lembut. "Adek, namanya siapa?" Tanya Renjun sambil merapikan poni Kenzo yang menutupi matanya.

"Kenzo.." Renjun tersenyum, anak laki-laki didepannya ini begitu menggemaskan.

"Kenzo... Siapanya kak y/n?" Tanya Renjun.

"Kenzo adeknya kak y/n, Kenzo ga mau kehilangan kakaknya Kenzo..." lirih Kenzo.

Renjun menyamankan duduknya, sedari tadi ia memangku Kenzo, takutnya hilang, kan bisa jadi masalah lagi.

Oh iya, bapak yang tadi bantu jagain Kenzo sudah pulang, dia pamit lebih dulu karena ada urusan. Jadilah Renjun dan Kenzo berdua menunggu di depan ruang operasi.

Tak lama kemudian dokter keluar sembari melepas masker yang ia pakai. "Keluarganya y/n?" Tanya pak dokter sambil menatap Renjun penuh tanya.

"Saya temannya," jawab Renjun gugup— sedikit kurang yakin dengan jawabannya. Ia langsung berdiri sambil menggendong Kenzo yang tertidur dalam pelukannya.

"Oh, yasudah. Nona y/n mengalami cedera yang lumayan parah, Pak. Kemungkinan sadar mungkin beberapa hari kedepan." Kata dokter.

"Separah itu, ya dok?" Tanya Renjun kembali. Dan dokter itu hanya mengangguk.

"Ah, saya pergi dulu. Pasien bisa dipindahkan ke ruang inap setelah detak jantungnya kembali normal, karena sekarang jantungnya berdetak dengan sedikit dibantu." kata dokter lagi.

"Oke, makasih ya, dok." Renjun menyunggingkan senyum tipis, lalu mengajak Kenzo ke taman rumah sakit.












To be continued

haiii, omegat ini kok mentok ya.

ga, kemaren tuh aku udh mikir banyak, tapi lupa nulis. ujung²nya lupa lagi,

ak kesal.

babay, mwah😘

© Lychixtea

Truth Or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang