2.4

279 47 7
                                    

"Kalian kayaknya terlalu sibuk sampai ga mikirin dia." Kata Renjun.

Mereka lagi ada di pojok taman lantai empat rumah sakit, entah kenapa mereka malah nangkring di situ padahal tempat kosong masih banyak.

"Kita bukannya sibuk, kita bahkan udah nyari dia. Hampir aja kemaren gue laporin ke polisi." Jawab Minkyu.

"Payah, mainnya polisi."

Minkyu hanya membalas dengan memutar bola matanya dan menatap malas ke arah Renjun.

"Sekarang mau Lo apa? Lo bahkan ga becus jagain adek Lo itu." Ucap Renjun lagi.

Minkyu menghela nafas pelan, "gua ga tau. Gue juga pengen jadi kakak yang baik, tapi sayangnya gue juga harus ngurusin pendidikan. Kalau ga mungkin gue bakal diusir dari rumah." Jelas Minkyu.

"Selama di Sekolah mungkin gue masih bisa jagain dia sendirian, tapi diluar itu... Gue ga tau."

"Lo ada hubungan apa sama adek gue?" Tanya Minkyu.

"Kepo."

•••

Sekarang hanya Minkyu sendiri yang menjaga y/n. Renjun sedang pulang untuk bersih-bersih, tentu saja dengan membawa Kenzo.

Minkyu perlu berpikir keras, bagaimana cara agar y/n tetap aman dan senantiasa ada dibawah pengawasannya. Sebenarnya bisa saja dia merekrut banyak bodyguard, tapi dia merasa kurang yakin. Kerena sebelumnya pun dia pernah dijaga oleh beberapa bodyguard suruhan mamanya, tapi mereka tetap saja lalai. Minkyu tidak suka itu, dia tidak suka adiknya berada dibawah pengawasan yang kurang baik.

"Ah, pusing." Gerutu Minkyu.

"Dek, bangun kek. Capek liatin kamu baring mulu, kakak yang pegel liatnya tau ga." Kata Minkyu pada y/n.

"Disini kita tinggal berdua doang. Kak Doy kerja, mama papa pun sama. Jangan bikin kakak khawatir, ya?"

Entahlah ada apa dengan Minkyu yang tiba-tiba berbicara seolah dia sedang bicara dengan y/n. Biarkan saja dia.

•••

Sekarang anggota Dream dan Kenzo sedang ada di ruang tamu rumah Renjun. Mengumpulkan semua data dan informasi yang didapat sejauh ini.

"Gue yakin 100% kalau semuanya punya sangkut paut sama Jihan." Kata Chenle.

"Tapi gue punya rencana.." sahut Renjun.

"Apa?" Balas Jisung.

"Udah, anjing. Fokus bukti dulu baru rencana-rencana." Utas Mark.

Benar apa kata Mark, mengumpulkan bukti saja belum selesai, main rencana-rencana-an aja.

Setelah itu mereka langsung menggabungkan semuanya dalam satu map, sedangkan yang berbentuk video disalin lalu dipindahkan ke flashdisk untuk di teliti lebih lanjut.

Mereka sengaja tidak melibatkan polisi atau aparat lain. Karena Dream— terutama Renjun— tidak ingin kasus ini dipublikasikan dan diketahui oleh publik.

Mereka pun yakin dengan kemampuan yang mereka miliki. Mereka merasa bahwa kekuatan, kekuasaan, dan kecerdasan yang mereka miliki sekiranya cukup untuk menuntaskan kasus kecil ini.

Untuk sekarang, mungkin iya. Tapi untuk kedepannya... Entahlah.






















To be continued

Renjun selca!? AAAA LARIII RENJUN SELCA GANTENG BANGET AAAAAAAAAA!!!!

© LYCHIXTEA





Truth Or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang