Hi, maaf baru sempet update!
If there's a typo or weird sentence just maklum ajaa ya.. aku terlalu mager buat edit ulang
so,
Let's check this out!
Dan entah sudah berapa hari sejak malam itu Jennie tak pernah menghitungnya ia selalu berangkat dan pulang bersama Taeyong.
Kali ini bisa diartikan Jennie memberikan seorang Lee Taeyong kesempatan to prove himself that he worth her. Tapi tentu saja sifat dinginnya sama sekali tak berubah.
Sport car merah Taeyong baru saja berhenti tepat di depan pintu masuk utama perusahaan. Tentu saja mereka tak takut ada orang yang melihat karena kaca mobil itu invisible from the outside.
Tanpa banyak bicara Jennie melepas seatbeltnya.
"Ah hampir aja gue lupa. I hope you can wait me an hour more tonight to pick you up. Hari ini gue mau pemotretan di luar kota. So, I think I can't come to Seoul early. But, I promise that I'll finish everything as soon as possible."
Jennie menatap Taeyong tak habis pikir.
"I never ask you to pick me. In case you forget I have an assistant who will take me anywhere, so you don't need to—"
Belum selesai Jennie berbicara, Taeyong sudah lebih dulu menyelanya. "Jen it doesn't like that I don't know. You fuckin know how my feelings for you, so can you just wait for me." Tersirat jelas nada permohonan dari ucapan Taeyong.
Hey dude, Lee Taeyong never begging to enyone. NEVER!
"Just see." Jawab Jennie yang ditangkap sebagai persetujuan oleh pria itu.
Senyuman tak bisa terelakkan di waja tampan pria itu.
Jennie beranjak keluar mobil.
"Kerja yang bener ya. Have a good day princess."
"Just mind yours." Ucap Jennie sebelum menutup pintu mobil Taeyong dari luar dan melangkah memasuki perusahaannya.
Jennie tak habis pikir. Hanbin bilang Taeyong is a superstar. But, why he's like a jobless that follow her everyday.
Masih di waktu yang sama Taeyong baru saja mengaktifkan ponselnya, dan tepat begitu menyala
Manager Galak is calling....
Taeyong mengambil nafas dalam sebelum memberanikan diri mengangkatnya.
1
2
3
"LEE TAEYONG DO YOU WANT TO KILL ME?"
Taeyong segera menjauhkan ponselnya dari telinga. "Hampir aja gue budeg permanen."
"DID YOU KNOW WHAT TIME RIGHT NOW? GUE DATENG KE APARTEMEN LO TAPI LU UDAH PERGI AND TURN OFF YOUR PHONE! IF YOU DIDN'T COME IN TEN MINUTES CLIENT WILL CANCEL EVERYTHING—
AND YOU KNOW IT MEANS THAT I'LL KILL YOU WITH MY OWN HANDS!"
Dan panggilan pun diakhiri sepihak oleh si penelpon.
Taeyong hanya bisa meringis ngeri sembari segera tancap gas.
KAMU SEDANG MEMBACA
"PRAGMA" Taeyong & Jennie
FanfictionCinta Sejati? Omong kosong. Bagi Jennie cinta haruslah rasional, realistis, dan penuh perhitungan. Taeyong percaya bahwa cinta adalah sebuah permainan. Dalam hidupnya ia menerima begitu banyak cinta, tapi tak pernah benar-benar mencintai sampai ia...