"ELO?!!—
NGAPAIN LO DISINI?!!!"
Seakan dihantam kesadaran Jennie meruntuki dirinya sendiri karena mengucapkan kalimat tadi.
"Ekhmm— maksud saya, sedang apa anda berada disini? Ini bukan tempat sembarangan yang bisa seenaknya anda kunjungi." Ucap Jennie kembali dengan wajah datar dan tenangnya.
Tentu saja seorang Lee Taeyong tak memperdulikannya. Ia justru berjalan mendekat ke arah sofa panjang yang ada di ruangan Jennie dan duduk dengan santainya.
Melihat itu semua jelas saja Jennie semakin dibuat jengkel. Laki-laki ini memang sudah gila.
"Oh jadi gini ruangan direktur majalah ini." Ucap Taeyong sembari sibuk melihat, meneliti ruangan itu. "Padahal gue udah tiga tahun jadi model utama di majalah ini, tapi baru pertama kalinya gue masuk ruang direktur. Because, I have no reason before." Lanjutnya.
Tak Lama pandangannya kembali pada objek paling menggiurkan di ruangan ini yang tentu saja sedang menatapnya dingin.
Taeyong mengeluarkan smirk nya. "Gausah ngeliatin gue segitunya, gue tau gue ganteng. Jangan sampe lo tambah terpesona sama gue."
Jennie mendengus kesal tak tahan lagi.
"Jika anda hanya ingin bermain-main disini maaf, saya tak ada waktu untuk meladeni anda. Bisa anda lihat pintu keluar dengan jelas." Ucap Jennie dingin penuh penekanan.
Di luar dugaan Taeyong justru tersenyum atau lebih terlihat seperti tertawa mengejek.
"Gausah kaku gitu juga kali, gue ingetin kalo lo lupa ya walau gak bakal bisa sih pastinya. Malem itu—"
Deg,
Pikiran Jennie hancur ia tak bisa lagi fokus walau hanya mendengar dua kata itu, 'malam itu'.
"That night when you moan under me." Ucap Taeyong dengen tatapan tajamnya, menusuk tepat membalas tatapan gundah Jennie.
Masih dengan ekspresi dingin khasnya, Jennie bangkit dari duduknya dan segera mengambil tasnya di meja.
"Jika anda masih ingin disini melanjutkan omong kosong itu silahkan. I'm better goin home."
Jennie berjalan melangkah ke arah pintu keluar tanpa ragu.
Entah kenapa semua sikap Jennie ini terlihat sangat menggemaskan di mata Taeyong. Jika ia tak berusaha menahan dirinya, pasti sekarang ia sudah mengejar gadis itu menarik tangannya dan memeluknya gemas.
Lee Taeyong never be this crazy before.
"Elo bisa menghindar dan pura-pura lupa sekarang. But not for next time gue gak akan biarin lo pergi gitu aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
"PRAGMA" Taeyong & Jennie
FanficCinta Sejati? Omong kosong. Bagi Jennie cinta haruslah rasional, realistis, dan penuh perhitungan. Taeyong percaya bahwa cinta adalah sebuah permainan. Dalam hidupnya ia menerima begitu banyak cinta, tapi tak pernah benar-benar mencintai sampai ia...