2

7.8K 442 91
                                    

⚠️ Mengandung kata-kata kasar dan adegan dewasa⚠️
.
.
.
.
.

"Ikuti mereka, jangan sampai lepas."

"Siap, master."

.
.
.
.

M

alam terasa semakin dingin bagi kedua laki-laki yang tengah dalam perjalanan pulang menggunakan mobil pemuda bersurai hitam. Mereka selesai menikmati pesta bersama teman-temannya.

Pria satunya sebenarnya tak mau diantar oleh temannya yang satu ini. Dia selalu menyebut orang itu crazy stalker karena dimanapun dia berada, ia pasti menemukan wajah He Tian.

Dari cara dia berbicara dan ekspresinya juga sering sekali membuatnya kesal. Tersenyum setiap saat memang jika sedang berdua, tapi jangan salah karena dirinya tak segan-segan memukulnya jika ia tak menuruti kemauannya.

"Mo~ boleh aku menginap?"

"Tidak,"

"Kau jahat Mo, aku mabuk sekarang~"

"Dan kau tetap menyetir. Jika saja brother Qiu mu tadi tak kau tolak, kau bisa sampai di rumah dengan selamat."

Mo Guan Shan, si rambut merah yang selalu dihantui oleh He Tian setiap hari menatap ke arah kaca spion yang memperlihatkan beberapa pengendara motor seperti mengikuti mereka.

Ia beralih menoleh ke belakang dan benar dugaannya, kelima motor itu semakin mendekat. Saat berada di jalanan yang cukup sepi, para geng motor tadi menghentikan mereka.

He Tian yang sejak tadi tersenyum langsung mengubah raut wajahnya.

"Ada yang tidak beres Tian." Ucap Guan.

He Tian mengangguk.

"Sialan, siapa mereka?!" Gumam He Tian.

"Mo, kau masih bisa bela diri bukan?"

Guan menoleh dan menatap He Tian yang memasang wajah serius. Ia mengangguk pelan.

"T-tapi tidak sehebat kau."

Tian terkekeh pelan, "Hebat? Kau mengejekku ya? Ayo keluar."

He Tian membuka pintunya lebih dulu. Kemudian disusul Mo Guan Shan. Keduanya menatap para geng berandalan yang terlihat siap berkelahi. Salah satu dari mereka terlihat membawa senjata tajam.

"Wah, wah, sepertinya pasangan ini akan pulang. Tapi jangan berharap bisa berjalan normal sampai di rumah karena kami akan mematahkan satu kaki kalian."

"Mematahkan gundulmu." Ucap Mo Guan Shan. Kelima orang itu menatap si rambut merah yang tengah mengerutkan keningnya tanda ia kesal. He Tian mencoba menahan tawanya disana walaupun tahu dirinya tengah dalam bahaya, mungkin.

Satu dari mereka perlahan berjalan dua langkah sedikit ke depan dengan membawa benda tajam tadi. Ia mengelus bagian lancip dari pisau besar itu dengan tangan kanannya.

"Kalian tahu? Ini bisa menyobek daging kalian bahkan bisa mematahkan tulang yang ada di dalamnya."

"Ha~? Coba saja." Ujar He Tian.

TianShan One/Twoshoot (19days)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang