5

4.3K 339 8
                                    

Hari ini 4 orang sahabat akan mengadakan perjalanan menuju ke gunung. Dipimpin oleh pria berambut sedikit panjang dan berkulit pucat, Jian Yi meminta ketiganya membawa barang-barang yang akan digunakan ke gunung.

Sedangkan dirinya membawa tenda yang akan digunakan untuk tidur. Hanya satu, itupun kecil. Membuat Mo Guan Shan marah-marah di sepanjang perjalanan.

He Tian sendiri membawa galon air, jika bukan paksaan dari Guan ia tak akan mau membawanya. Zhan Zheng Xi membawa bahan-bahan makanan dan Mo Guan sendiri membawa peralatan masak.

Tak seperti beberapa bulan lalu ketika mereka piknik tapi Jian Yi hanya membawa satu wadah untuk makanan saja. Sungguh miris.

"Disini pemandangannya bagus, atau kita harus naik lagi?" Tanya Jian.

"Terserah, disini juga dekat mata air." Ucap Zheng Xi

"Mo, aku lelah.." keluh He Tian. Ia bersandar di bahu Guan Shan yang mana bahu itu sedang pegal-pegalnya karena membawa barang-barang berat di tasnya.

Guan Shan menghindarinya, untung saja He Tian bisa menyeimbangkan tubuhnya agar ia tak jatuh.

"Mo, kau jahat."

"Diamlah, ayo letakkan barang-barang lalu kita memasang tendanya." Ajak Guan Shan. Ia meletakkan tasnya dan diikuti teman-temannya yang meletakkan barang-barang yang mereka bawa.

Keempatnya mendirikan tenda itu dengan sedikit susah payah. Walaupun mereka mendapat banyak omelan dari Guan Shan tapi akhirnya tenda itu jadi.

"Ini hanya muat untuk 2 orang," ujar He Tian.

"Bagus! Aku dan Xixi akan tidur berdua."

Plakk..

Guan menampar kepala Jian Yi, "Enak saja. Hanya aku yang akan menggunakannya. Kalian tidur diluar!" Ujarnya.

"Baiklah, aku akan menemani Mo~" ucap He Tian. Sekali lagi tangan Guan menampar kepala He Tian.

"Sudahlah, ayo mulai memasak. Aku lapar." Ujar Zhan Xixi.

Mereka menyetujuinya. Guan Shan meminta Zhan Xixi mencuci bahan sayuran, He Tian dan Jian Yi diminta untuk memindahkan batu.

Mo Guan Shan sendiri mulai menghidupkan api setelah batu tersusun. Tak seperti waktu itu yang harus meminta brother Qiu menghidupkannya, Guan sudah bisa sendiri.

"Mo, setelah makan bisa kita bicara sebentar?" Tanya He Tian. Guan hanya menganggukinya saja.

Zhan Xixi dan Jian Yi menyiapkan alat makan dan menggelar tikar di depan tenda. Setelah masakan Mo selesai, keempatnya segera makan hingga habis. Guan membereskannya kembali bersama He Tian. Berbeda dengan Jian dan Xixi yang malah sudah berkeliling sekitar. Hari juga sudah mulai malam, mungkin mereka mau mencari tempat yang lebih bagus untuk melihat pemandangan.

Pria bersurai merah alias Guan itu menghidupkan api kembali dengan beberapa kayu besar diatasnya. Ia ingin menghangatkan diri sambil bermain gitar. He Tian yang tadi ada di dalam tenda akhirnya keluar setelah memakai jaketnya. Dengan romantis ia memakaikan syal ke leher  Guan agar ia tak kedinginan.

"Terima kasih," ucapnya.

He Tian tersenyum dan meraih gitar Guan.

"Aku ingin bicara dulu,"

"Bicaralah, aku mendengarkan."

"Mo, jika aku pindah, apa kau mau menunggu hingga aku kembali?" Tanyanya.

"Maksudmu?"

He Tian memetik gitar itu dan mulai memainkan lagu bernuansa romantis untuk malam yang penuh bintang ini. Ia juga menatap Guan yang masih setia menunggu jawabannya.

TianShan One/Twoshoot (19days)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang