6 ; Weird Couple

6.7K 707 20
                                    

Keadaan sekolah mulai sepi karena bel pulang sudah berbunyi sekitar 20 menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keadaan sekolah mulai sepi karena bel pulang sudah berbunyi sekitar 20 menit yang lalu. Tersisa beberapa siswa-siswi yang masih menunggu jemputan atau menyelesaikan kegiatannya, termasuk Jissa yang masih berada di sekolah karena menunggu Juan yang masih melakukan rapat osis. Jissa sedari tadi hanya memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa bosannya.

"Cantik sendirian aja nih?" Jissa pun menoleh, didapatinya lelaki yang merupakan teman sekelasnya itu berdiri dihadapannya, kemudian ia terkekeh pelan.

"Iya nih, menunggu yang tak kunjung datang,"

Lelaki itu kemudian duduk disebelah Jissa, "Lagi nungguin siapa, Ji?" Tanyanya.

"Biasalah, Juan." jawabnya membuat pemuda disampingnya mengangguk.

"Lo sendiri ngapain masih disini, Nath?" tanya Jissa balik kepada Jonathan yang biasa ia panggil Nathan itu.

"Gue tadi ke perpus dulu sekalian ngerjain tugas kimia."

Jissa menoleh dan melebarkan matanya, "Lo udah ngerjain kimia?!" pekik gadis itu yang dibalas anggukan kepala dan senyum singkat.

"Gamau tau ya Nath, lo harus ajarin gue. Sumpah gue gak ngerti sama tugasnya,"

Nathan terkekeh, "Iya-iya nanti gue ajarin, lo bisa tanya gue di chat atau mau ketemuan disuatu tempat juga boleh," ucap Nathan lalu mengerlingkan sebelah matanya membuat Jissa mendecih geli.

"Tch hmm tapi boleh juga," jawab Jissa yang membuat keduanya tertawa.

Ponsel milik Jonathan berbunyi, dilihatnya sebuah pesan masuk. "Ji, lo gapapa kan sendiri?"

"Ya gapapa lah, sebentar lagi paling cowok gue dateng."

"Gue duluan ya. Soal kimia tadi gue serius, tanya langsung aja kalo lo beneran gak ngerti." ucap Nathan yang diangguki Jissa.

"Siap kapten!" seru Jissa lalu tersenyum dan kemudian melambaikan tangannya kearah Jonathan yang dibalas lambaian balik sebelum pemuda itu benar-benar pergi.

Dan benar saja tak sampai 5 menit Juan datang bersama Vano.

"Maaf ya, kamu udah nungguin lama ya?" cemas Juan.

"Nggak kok, lah Vano? Jane kemana?" tanya Jissa saat menyadari keberadaan Vano.

"Balik dulu dia, nanti nyusul kesini pas gue latihan basket," Jissa mengangguk paham.

"Yaudah gue lanjut ya, bye!" ucap Vano sambil menepuk bahu Juan dan melangkah pergi untuk menemui tim basketnya.

Juan menarik Jissa agar lebih dekat karena jarak keduanya lumayan jauh, "Cukup antartika aja yang jauh, antarkita jangan."

Jissa menatap Juan geli. "Ew cringe," kemudian Jissa langsung berjalan meninggalkan Juan.

"Sayanggg." ucap Juan gemas lalu mengejar Jissa yang melangkahkan kakinya cepat.

[✔️] ELITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang