"Dipake sayang, nanti merah-merah lagi mukanya," Titah Vano sambil memasangkan topi hitam dikepala Jane. Cewek itu memang memiliki kulit yang sensitif apalagi jika terkena panas terlalu lama dapat menimbulkan kemerahan dikulitnya.
"Bawa kipas juga kan?" Tanya Vano yang dibalas anggukan dan senyuman manis kekasihnya.
Jane memeluk Vano gemas, "Iya sayang, udah sana latihan. Semangat V!" ucap gadis itu riang menunjukkan senyuman terbaiknya.
Vano yang melihatnya dibuat gemas oleh tingkah lucu Jane. Ia membalas senyuman tak kalah manis yang belum pernah diberikan kepada siapapun selain Jane. Dengan cepat ia mencium pipi mandu gadis itu dan melangkah pergi menuju lapangan.
Sontak saja perlakuan Vano membuatnya pipinya memerah. "Huh, belum mulai acaranya udah merah aja muka gue!" ucapnya sambil tersenyum. Untung saja suasana lapangan belum terlalu ramai, karena Jane memang sengaja datang lebih awal.
"Dor!"
Jane terjingkat, ia terkejut. "Sialan lo, sengaja mau buat gue jantungan?!"
"Hehehe, ampun Jane," Lisa terkekeh, temannya yang satu itu memang mudah sekali kaget. Lisa sendiri juga datang untuk menemani Zaki latihan. Jelas saja, Zaki sendiri merupakan wakil ketua tim basket SMARA.
"Pipi lo kenapa deh merah begitu?"
Jane tersenyum malu-malu membuat Lisa bingung, "Anu... Biasalah, gue agak sensitif kalo kepanasan," jawab Jane. Lisa mengangguk mengerti. Keduanya pun memutuskan duduk di bangku paling belakang agar tidak terlalu kepanasan.
"Gila, rame juga ya. Padahal cuma latihan doang," Jane pikir pas latihan gak bakal banyak yang nonton, ternyata dia salah. Tetap aja banyak yang nonton terutama kaum cewek. Gak heran juga sih, tim basket SMA Nusantara emang salah satu yang paling terkenal, bukan cuma karena ketampanan para pemainnya aja, tapi juga mereka sering memenangkan turnamen atau kejuaraan basket jadi bukan hal aneh mereka punya banyak fans.
"Ya gitu deh, apalagi cowok lu tuh banyak fansnya!" ucap Lisa lalu melirik kearah samping kanannya membuat Jane mengikuti arah pandang Lisa. Benar saja diliatnya sekumpulan para cewek-cewek yang kegirangan melihat Vano dilapangan bahkan sambil meneriakkan nama kekasihnya. Jane sudah biasa dengan semua itu.
"Ngaca dong boss, lo galiat tuh cowok lo juga banyak fansnya?" Tunjuk Jane dengan dagunya kearah samping kiri. Lisa pun menoleh, ia melihat segerombolan cewek meneriakkan nama Zaki, juga ada yang membawa spanduk berisi dukungan untuk Zaki.
"Idih, bisa-bisanya ngefans sama manusia blasteran setan macem Zaki!" Pekik Lisa menggebu-gebu membuat Jane terkekeh pelan.
"Kenapa lo ketawa?!"
"Bilang aja cemburu lo Alisa," kata Jennie seraya merangkul bahu Lisa.
"Gue? Cemburu? Kurang kerjaan banget gue!" Jane semakin tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] ELITE
Fanfiction[Proses Revisi] . Elite [eli·te] sekelompok atau kelas orang yang menikmati status intelektual atau sosial atau ekonomi yang superior. ⚠️WARNING⚠️ [Lokal fanfic] [Non baku] [Absurd] [Cringe] Blackbangtan Area -Taennie -Lizkook -Jirose -Jinsoo S...