26 ; Emosi

4.2K 594 157
                                    

"Vano sama Zaki ke club sama anak cheers?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Vano sama Zaki ke club sama anak cheers?"

Anna bertanya. Mungkin mengulang pernyataan lebih tepatnya. Untuk masalah kali ini ia paham. Tidak selemot tadi.

Jane dan Lisa jelas kaget. Jissa yang menyadari itu langsung aja menoleh kearah keduanya.

"Jangan terlalu dipikirin. Konfirmasi dulu ke Vano sama Zaki." ucap Jissa berusaha menenangkan perasaan kedua sahabatnya itu. Yang dikatakan Jissa memang benar. Mereka harus menanyakannya langsung kepada oknum yang disebut.

"Selesaiin secara baik-baik." saran Jissa lagi.

Jane masih terdiam sejak tadi. Tidak tahu harus bereaksi apa. Pikirannya masih melayang.

Pertandingan sudah berjalan setengah, hampir selesai. SMA Nusantara berhasil memimpin skor. Tak lama kemudian, Zaki kembali mencetak poin. Membuat suasana kembali riuh.

Cowok itu seperti biasa, melakukan flying kiss pastinya setelah berhasil mencetak poin. Lalu ia melirik kearah tribun dimana Lisa berada. Tapi ada yang berbeda, ekspresi cewek itu datar sekali. Biasanya jika Zaki berhasil mencetak poin Lisa akan ikut bersorak kegirangan. Tapi kali ini tidak.

"Kenapa lo?" Vano menepuk bahu Zaki yang sedang terdiam.

"Mereka kenapa ya? Daritadi datar banget. Lo liat cewek lu juga gitu." ucap Zaki membuat Vano menoleh kearah tribun tempat Jane dan Lisa berada. Benar apa yang dikatakan Zaki. Kenapa gadisnya terlihat murung. Apa ia sedang sakit? Hal itu membuatnya khawatir sekarang.

"Van, Zak, sini! Lanjut!" teriak Bintang memanggil keduanya karena mereka harus melanjutkan babak terakhir pertandingan ini. Penentuan juara dari turnamen ini.

Tak lama suara riuh penonton kembali menggema. Cetakan poin dari Vano menjadi penutup pertandingan basket hari ini. SMA Nusantara dinyatakan menang.

***

"Ichaaaaaa sini! Pacar ganteng lo menang loh. Gamau ngasih peluk atau cium gitu?" Zaki berteriak sambil tersenyum dan masih berada dilapangan.

Lisa hanya mendesis kesal. Malu dengan tingkah gila Zaki. Ditambah lagi dengan masalah tadi. Bukannya senang ia malah tambah emosi melihat cowok itu.

"Apa sih. Males. Gue gasuka sama orang yang gak jujur."

Zaki yang tadinya tersenyum lebar langsung mengernyit tak mengerti dengan perkataan Lisa. Lalu ia berlari menghampiri gadis berponi itu.

"Hah maksud lo?"

Lisa berdecak. "Masih gamau jujur?"

Zaki bingung, tak mengerti.

"Hai, Zak. Selamat ya tim lo menang."

[✔️] ELITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang