33 ; We Broke Up

4.2K 491 66
                                    

Chapter ini agak ngedrama sedikit gapapa ya hahahaHappy reading all💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter ini agak ngedrama sedikit gapapa ya hahaha
Happy reading all💚

5 Days Ago

"Jissa!"

Bukannya berhenti, yang dipanggil namanya itu tetap berjalan dan tak memberhentikan langkah kakinya. 

"Sayang!" Dengan cepat Juan menyusul Jissa dan menarik tangannya sehingga mau tak mau Jissa berhenti dan berbalik. Parkiran sekolah sudah mulai sepi karena bel sudah berbunyi sekitar 20 menit yang lalu. Juan sengaja menunggu untuk berbicara dengan gadis itu.

"Kamu kenapa?"

"Kenapa?"

"Kamu sengaja ngehindarin aku. Di telpon gak kamu angkat, aku chat juga gak di bales. Kamu bikin aku khawatir, Jissa." ucap Juan sambil memegang kedua bahu gadis itu.

Jissa hanya menunduk lalu memejamkan matanya. Ia juga tak ingin melakukan itu, tapi itu cara terbaik untuk mereka berdua menurut Jissa.

"Sa, ada apa? Ada masalah? Bilang sama aku, jangan menghindar." ujar Juan lalu ia mendekapnya tahu gadisnya tengah menangis, bersamaan dengan hujan kecil yang mulai membasahi muka bumi.

Jissa menangis. Dan Juan sangat membenci hal itu. Dengan cekatan pemuda itu berusaha menenangkannya. 

Sudah cukup. Ia harus melakukannya.

Jissa melepas pelukan Juan lembut.

"Jangan nangis." Juan mengusap air mata gadis itu dengan kedua tangannya.

"Juan..." panggil Jissa pelan.

"Apa, sayang?" 

"Ayo, kita udahin semua ini."

Juan mengernyit tak mengerti. "Maksud kamu?" tanyanya bingung.

Setelah beberapa hari cowok itu merasa dicampakkan. Sekarang gadisnya itu meminta untuk menyudahi semua ini. Ia sungguh tak mengerti.

"Kita cukup sampai disini. Kita putus." ucap Jissa sambil menunduk, bahkan ia tidak berani untuk menatap sorot mata pemuda dihadapannya ini. Ia tidak sanggup, takut tekadnya menjadi goyah.

"Sa, ini bukan candaan kan?" tanya Juan karena tak percaya dengan ucapan Jissa sebelumnya. "Kenapa mendadak gini? Apa ada yang salah? Kamu baik-baik aja kan?" 

"Aku serius dan aku gak baik-baik aja, Ju!" balas Jissa sedikit berteriak.

"Semuanya gak baik-baik aja. Kamu gak akan ngerti." lanjutnya lirih.

Juan menghela napas kasar. "Gimana aku bisa ngerti kalo kamu gak ngasih tau aku apa-apa, Sa?"

"Lupain itu. Aku harap kamu bisa nemuin seseorang yang lebih baik daripada aku, Ju." ucap Jissa menatap Juan yang tampak terkejut. Hendak meninggalkan Juan tapi terhenti.

[✔️] ELITETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang