Celebrity | OO5

290 46 0
                                    

vote dulu ayok! biar makin aku semangat nulisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

vote dulu ayok! biar makin aku semangat nulisnya.
jangan lupa baca note ku dibawah ya

• • •

Malam malam sehabis hujan seperti ini memang suasana paling pas untuk duduk dibalkon menatap bintang bintang sambil ditemani secangkir coklat panas.

Bina, gadis yang duduk dibalkon apartnya itu memandang kedepan dengan mata yang berkaca kaca. Tangannya memegang lima polaroid hitam putih sambil meremasnya pelan.

Pandangannya menunduk menatap foto foto tersebut walau sedikit buram karna air mata yang menumpuk.

Pandangannya menunduk menatap foto foto tersebut walau sedikit buram karna air mata yang menumpuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu adalah beberapa moment dirinya bersama Angga yang berhasil diabadikan dan dicetak. Bina terus memandangi foto foto tersebut hingga ia tidak sadar bahwa air mata sudah mengalir deras di pipinya.

"Selamat, kamu berhasil membuat logika dan perasaan ku berperang didalam sini." Ujar Bina menunjuk dadanya dengan nada bergetar.

"What should i do, Angga?"

"Kamu telah menyiksaku begitu dalam."

"Jadi ini maksud dari bunga yang selalu kamu kasih?"

"Bunga mawar, indah namun berduri. Kamu memberiku semua cinta dan kisah yang indah, lalu kamu menusuk ku dengan duri yang sangat tajam berkali kali."

Bina mengusap air matanya yang terus mengalir. Ia menghembuskan nafasnya pelan menenangkan diri. "Sekarang, semuanya telah sele──"

"Bina? Where are you?."

"──sai."

Bina memutar tubuhnya saat pintu balkon terbuka. Matanya langsung bersitatap dengan manik hitam kelam milik Angga. Ya, laki laki itu datang kembali. Bagaimana Angga bisa tahu, itu karna password apartnya memang diketahui oleh Angga, Sevanya, dan juga ketiga temannya. Kalau tidak, bagaimana mungkin kemarin Angga tiba tiba sudah berada di ruang tamunya.

Buru buru Bina menghapus jejak air matanya. Ia tidak mau terlihat lemah dihadapan Angga.

Angga mendekat dan duduk dibangku bersebrangan dengan Bina disekat dengan meja bundar kecil. Mata Angga menatap lima lembar foto yang ada ditangan Bina, sedetik kemudian matanya beralih ke Bina yang enggan menatapnya.

CelebrityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang