Celebrity

Celebrity | OO1

• • •

Tsabina Sherianne. Bina nama panggungnya. Artis muda yang sedang naik daun karna actingnya yang memukau penonton hingga membuat rating film tersebut melunjak naik. Parasnya yang cantik dan manis menjadi daya tarik orang orang.

Selain menjadi aktris, Bina juga seorang youtuber yang memiliki subscriber lebih dari 3 juta. Gadis itu juga sering menunjukkan bakatnya di vocal dengan mengcover beberapa lagu barat atau lagu Indo dan dimasukkan ke dalam akun resmi youtubenya. Tidak heran jika fans berada dimana mana. Bahkan ada yang sampai ke luar negri.

Bina memberikan senyum tipis ke setiap crew yang lewat. Punggungnya ia sandarkan di sandaran kursi khusus miliknya sambil membaca naskah yang baru di berikan oleh sutradara.

Disampingnya ada sang manager yang tengah membalas pesan dari beberapa orang yang akan mengendorse Bina. Tidak berselang lama, ponsel itu ia masukan kedalam tas selempang hitam miliknya yang selalu dibawa. Kepalanya menoleh kearah Bina yang sedang asik bersandar sambil membaca naskah untuk scene berikutnya.

Tubuh Bina meneggak seketika, dirinya menatap Sevanya──managernya──dengan tatapan kosongya. Tangannya terulur memberikan lembaran kertas putih tersebut kepada Sevanya. "Ini... ceritanya gua jadi anak broken home?" Tanya Bina dengan raut yang sulit diartikan.

Sevanya Lauren. Sahabat Bina yang menjabat sebagai managernya juga. Sevanya lah orang dibalik kesuksesan Bina saat ini. Dia yang memberikan Bina ide untuk berkecimpung di dunia penuh drama ini. Sevanya melihat ada banyak bakat dari dalam diri Bina yang belum bisa gadis itu keluarkan, hanya tinggal diasah sedikit.

Dahi Sevanya berkerut, buru buru dirinya membaca script tersebut. Tangannya sibuk membolak balikkan kertas itu dan matanya terus membaca dengan cepat. Di hari dan syuting pertama, tidak ada kejanggalan apapun atai tanda tanda apapun tentang Bina yang akan memperankan karakter ini. Setelah membaca semuanya, dirinya mendongak menatap Bina terus memandang kedepan.

"Na, gu─gua ngga tau. Maaf ya, gua ngga sempet baca."

Bina menghela nafas lalu menoleh. Senyumnya mengembang walau dipaksa, "Ngga papa. Bukan salah lu juga kok. Lagian gua juga ngga liat liat dulu, main terima terima aja."

"Yaudahlah, nasi udah jadi bubur. Gua juga udah tanda tangan kontrak." Lanjut Bina mengambil kembali script dari tangan Sevanya lalu bersender ke sandaran kursi seperti tadi.

"Na──"

"Ngga papa, Sevanya."

Sevanya diam. Ia tidak boleh mengacaukan mood Bina dengan topik pembahasan sensitif seperti ini. Disini yang salah adalah dirinya dan juga Bina. Mereka tidak melihat terlebih dahulu saking senangnya karna akhirnya Bina di kontrak sebagai pemain film layar lebar. Bina langsung saja mandatangi kontrak tanpa melihat terlebih dahulu tentang filmnya nanti. Yang mereka tahu hanya lawan main dan jadwal saja.