Celebrity | Prologue

1.9K 97 1
                                    

Suasana cafe yang terletak dipinggir kota metropolitan di Indonesia ini tampak ramai oleh pengunjung. Kebanyakan dari mereka adalah anak muda, terutama perempuan.

Rintik hujan yang sedari tadi tidak berhenti beradu dengan suara drum serta gitar dari band didalam cafe tersebut. Semua orang menikmati penampilan mereka, kecuali seorang gadis yang terdiam dipojok cafe menghadap jendela yang menampilkan jalanan kota yang padat.

Pakaiannya sangat tertutup. Mulai dari topi, kacamata, selendang, dan lainnya. Siapapun yang melihatnya pasti curiga bahwa dirinya adalah penculik atau apapun itu yang berunsur negatif. Padahal dirinya bukan seperti itu. Ia berpakaian seperti ini agar terhindar dari yang namanya fans atau sebagainya.

Tsabina Sherianne Oretha. Siapa yang tidak kenal Bina?. Artis pendatang baru yang masih hangat hangatnya diperbincangkan oleh publik. Banyak sekali orang yang sedang menguak tentang masalah pribadinya membuat gadis muak sendiri. Entah ia harusnya bersyukur atau malah menyesal.

Tangannya memegang pulpen yang ia ketuk ketukan kebuku berwarna orange.

Jangan sekali kali kalian menyebutnya dengan buku dear diary jika tidak ingin diamuk oleh Bina.

Buku itu lebih dari yang kalian bayangkan. Disana tidak hanya keluh kesah seorang Tsabina saja, tetapi juga ada beberapa karya nya seperti lagu, atau coretan coretan gambarnya yang bisa dibilang cukup bagus.

Kembali lagi, di cafe itu Bina tidak sendiri. Ada temannya yang merangkap sebagai managernya juga disana. Sevanya Lauren.

Tau tidak apa yang difikirkan oleh Bina saat pertama kali mereka bertemu? Bina berfikir kalau Vanya ini adalah jelmaan ular. Bagaimana bisa? Ya karna namanya sama seperti salah satu tokoh di film india yang berperan sebagai jelmaan ular. Vanya sendiri tidak habis fikir dengan pemikiran Bina.

Saat ini Vanya tengah asik menikmati penampilan kelima laki laki didepan sana tanpa memperdulikan dirinya. Vanya hanya sesekali mencoleknya saat mata gadis itu melihat laki laki tampan.

"Na, liat deh tuh yang main gitar. Damagenya menusuk ampe ulu hati." Ujar Vanya menarik narik lengan baju Bina.

"Hmm." Balas Bina tidak niat tanpa menoleh sedikit pun. Sepertinya pemandangan luar lebih menarik.

Tidak ada pembahasan lagi. Selanjutnya kemudian hanya diisi kehebohan beberapa perempuan perempuan yang ada disana ikut bernyayi.

"Nah, sesuai request mbak mbak cantik tapi sayangnya ngga bisa dimilikin..." ucapan salah laki laki didepan terpotong begitu saja karna kegaduhan yang terjadi.

"AKU BISA MAS BAGAS."

"BAGAS GUA BISA DIMILIKIN KOK."

"GUA JOMBLO, GAS. LANGSUNG TANCEP GAS KE KUA JUGA BOLEH."

Dan masih banyak lagi yang membuat telinga Bina berdengung sakit. Ingin sekali Bina keluar dari sini, tapi mengingat diluar hujan semakin deras dan beberapa hari kedepan ia disibukan dengan jadwal shooting serta pemotretan, niat itu diurungkan. Kalau sakit, siapa yang mau membiayai skincarenya nanti.

"Tenang tenang mbak. Suara temen saya kelelep sama suara mbak mbaknya. Biar gebetannya aja yang ilang, jangan suaranya juga dong, mbak. Kasian nanti dia mau nagihin uang kas ngga bisa." Ujar yang lain mencoba menenangkan keributan yang terjadi.

Bukannya tenang, suasana makin ramai dibuatnya. Sampai satu suara dapat membungkan semuanya.

"Bisa diam dulu mbak mbak sekalian?" Suara dingin itu sebenarnya membuat Bina penasaran setengah hidup, tapi karna dirinya sedang dalam mood yang tidak baik, mending ia menatap rintikan air hujan saja.

Sedetik kemudian keaadan menjadi hening kembali seperti biasa.

"Check, check. Oke, terimacash. Jadi sesuai request, kita bakalan bawain lagunya Day6 yang judulnya 'You Were Beautiful'. Ayo kita nge-ambyar bareng buibu. ENJOY!!"

Setelah itu langsung saja terdengar suara petikan bass dan dilanjutkan dengan suara merdu mereka berlima. Vanya jadi heboh sendiri saat pemain band itu sedang menyanyikan lagu favoritnya.

Dalam diamnya, Bina bergumam mengikuti alunan nada yang tercipta dari beberapa alat musik milik kelima laki laki didepan sana.

Kepala Bina menoleh kedepan dan bertepatan matanya bertemu mata seseorang didepan sana yang sedang bernyanyi.

Yeppeosseo
Nal barabwa judeon geu nunbit
Nal bulleojudeon geu moksori
Da da
Geu modeun ge naegen

Bina merasa seperti ada sesuatu yang menahannya untuk terus menatap laki laki didepan sana yang tersenyum hangat. Bukannya kegeeran, tapi Bina merasa senyum itu untuk dirinya.

• • •

Hai! Terimakasih sudah membaca, tolong berikan bintangnya yaa. Thankiess 💖

CelebrityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang