Pindah

399 25 7
                                    

Assalamu'alaikum 😇

Ga up 4 bulan😀
semoga masih ada yang nunggu deh😭

Happy reading....

WARNING TYPO!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~perfect husband~


"Mita, kamu serius mau pindah hari ini ? " tanya Fatimah tanpa melihat Mita.

" Yakin dong, ma. semalam kan kita juga udah bahas ini. " Jawab Mita sembari membantu Fatimah menata meja makan untuk sarapan.

" Maksud mama apa enggak terlalu cepat, kalian kan baru aja menikah. apa ga sebaiknya tinggal dulu di sini? " 

" Bukannya mama sendiri yang bilang kalau aku itu harus belajar mandiri, enggak terus-terusan bergantung sama mama dan papa. jadi ya aku pikir dengan tinggal terpisah dengan kalian bisa ngebuat aku lebih mandiri, kan? " sejujurnya bukan itu alasan utama Mita ingin segera pindah ke rumah baru mereka, tujuan yang sebenarnya adalah agar dia tidak perlu lagi berlama-lama memainkan drama pura-pura baik pada Arkan.

" iya,sih, tapi mama masih enggak yakin untuk melepas kamu secepat ini. takutnya nanti kamu malah ngerepotin Arkan di sana, "ucap Fatimah

" Ma... mama gak percaya sama, Mita? " tanya Mita memandang mamanya.

" bukan nya ga percaya, tapi kan kamu-"

" udah ya, ma. pokoknya hari ini Mita dan pak Arkan tetap akan pindah. mama ga perlu khawatir, " ucap Mita memotong perkataan Fatimah.

Fatimah menghela nafas nya, mencoba untuk percaya dengan perkataan Mita. sejujurnya dia memang belum mempercayai Mita sepenuhnya, dia khawatir setelah Mita pindah nanti, Mita malah membuat ulah yang akan merepotkan Arkan di sana.

" pagi... tumben banget kamu jam segini udah bangun, " sapa zidhan

" lagi pengen aja, " ujar mita

" suami kamu mana? "

" masih tidur kali "  jawab mita singkat

" ah ga mungkin, masa orang kaya arkan jam segini masih tidur " zidhan menaikan sebelah alis dan melirik jam tangannya.

" dih, ga percaya, liat aja sendiri ke kamar "

" ya masa abang yang liat, kamu dong istrinya "

" males " mita mengabaikan ucapan zidhan dan fokus merapikan meja makan.

tidak lama terlihat Arkan dan Adam memasuki ruang makan bersama, tampaknya mereka habis membicarakan sesuatu.

" wah anak gadis papa udah rajin nih sekarang, belajar jadi istri yang benar ya dari mama? " tanya adam dengan nada sedikit menggoda Mita.

Mita hanya  tersenyum yang sedikit di paksakan, ralat sedikit banyak.
sedangkan Arkan hanya diam melihat nya.

ayo Mita lo harus pura-pura bersikap manis sedikit lagi. batinya

setelah itu Mita mulai melayani Arkan dengan mengambilkan nasi beserta lauknya, sesekali dia tersenyum agar papa dan mamanya semakin percaya kalau dia sudah bisa menerima Arkan.

PERFECT HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang