PROLOG

621 249 238
                                    

Dughhh

Geplakan dari buku kamus mendarat manis di kepala gadis yang tengah tertidur.

Gadis itu meringis sakit. Menatap horor sang pelaku di sampingnya.

Lagi-lagi cowok pengganggu pelakunya. Sudah biasa!

Gadis itu hendak protes namun dia urungkan. Rasa kantuk menguasi dirinya, menolak untuk menerima pelajaran pak Wijo di pagi hari.

Gadis itu kembali ke posisi semula, tertidur. Membelakangi sang pelaku.

Dughh

Emosinya meluap tak dapat dibendung lagi. Kesal. Lagi-lagi kamus sialan itu menghantam kepalanya. Menggangu tidur nyenyak nya.

"BISA GAK SIH LO GAK GANGGU GUA HAH?!!"

BRAKK

Gadis itu kini menjadi pusat perhatian di kelas. Setelah dirinya menggebrak meja, berdiri, lalu berseru kencang.

Sang lelaki di samping hanya tersenyum licik.

1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detik

Bodoh!!

Gadis itu menepuk jidat, menyadari kebodohannya. Masih pagi udah cari masalah. Kan jadinya ketemu juga masalahnya.

"Asya ke ruang BK sekarang! " suruh pak Wijo.


SAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang