7. DIA KEMBALI

231 145 224
                                    


Malam minggu bareng pacar ❌
Malam minggu bareng Saka ✔

Happy Reading 🍁

***

Dengan buku sebagai bantal, gadis mungil itu tertidur pulas. Ia sangat malas harus mengerjakan pr dari gurunya.

Terbanding sebaliknya, Aka masih berkutat dengan buku.

Aka melihat gadis di sampingnya tertidur pulas, berusaha membangunkannya.

"Bangun!"

Gadis itu tak berkutik. Masih asyik dalam dunia mimpinya.

Aka mengambil buku, menaboknya di kepala gadis itu.

Gadis itu bangun. Meringis karena nyeri di kepalanya.

"Aka, sakit tau!"

"Belajar dulu baru tidur!"

"Aku kalau belajal ngantuk," ucapnya sembari mengucek mata.

"Tapi kalo main dulu gak ngantuk kok," lanjutnya.

"Belajar dulu!"

"Main dulu supaya gak ngantuk!"

"Belajar dulu!"

"Main dulu!"

Aka menghela napas. Debat dengannya cukup menguras tenaga.

"Tapi janji setelah main harus belajar!" ucap Aka sembari menunjukkan jari kelingking.

Gadis itu tersenyum. Mengaitkan jari kelingkingnya dengan Aka.

"Janji."

***

Di ruang tamu, dengan malas Asya mengikuti kemauan mamahnya. Belajar dengan Saka.

Kali ini Asya tak mendengarkan apa yang diterangkan oleh Saka. Gadis itu malah sibuk menggambar abstrak di buku.

"Aa, kak Asya dari tadi malah gambar gak dengerin Aa!" Adu Arpin.

Asya melotot ke arah bocah itu. Masih kecil sudah jadi pengadu.

Saka menoleh ke Asya. "Dengerin. Nanti gue kasih soal latihan!"

"Ngapain pake soal latihan. Emang lo guru gue?"

"Mulai sekarang gue adalah guru lo."

"Kalo gak mau nanti biar mamah lo yang ngurus." lanjutnya mengancam.

Asya menghela napas kasar. Kakak sama adik emang bakat jadi pengadu.

Saka bangkit dari duduknya. "Gue ijin mau ke kamar mandi."

Saka sudah beberapa kali ke rumah Asya. Jadi dia tak banyak tanya dimana kamar mandinya.

"Kak Asya orangnya pemalas makanya gak pintar-pintar," ujar Arpin.

"Emang kamu pintar?"

"Pintar lah."

Asya mencoba mengetes nya. "Apa itu mamalia?"

Arpin mengepause gamenya. Menjawab pertanyaan Asya. "Mamalia adalah ibunya Lia. Mamah temennya Pipin."

Asya ngakak mendengarnya. Dirinya baru sadar kalau Arpin masih tk. Mana paham tentang mamalia.

SAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang