5. SIKAP SAKA

242 174 201
                                    

🙈 : "Apakah kalian melihat tanda tombol vote? "

🙉 : "Katakan lebih keras! "

🙈 : "Apakah kalian melihat tanda tombol vote? "

🙉 : "Lebih keras!! "

🙈 : "Kalau kalian lihat, tekan tombol vote! "

🙉 : "Terima kasih. Heppy Reading."

***

"Aka, aku gak mau! " rengek seorang gadis kecil berusia 5 tahun itu.

"Gak papa cepet sini nanti aku jagain kamu." Aka, cowok yang seusianya itu tetep kekeh membujuk gadis itu untuk masuk ke kolam.

Aka lantas berdiri memperlihatkan tinggi air kolam renang yang mencapai dadanya. "Nih, gak dalem kan."

"Tubuh Aka kan lebih tinggi dali pada aku," ujarnya dengan nada khas anak kecil. Cedal.

Aka mengulurkan tangannya, mencoba menuntun gadis itu masuk ke air.

"Cepet sini."

Gadis itu terlihat gamang, namun dirinya menerima uluran tangan dari Aka.

Byurr

Gadis itu masuk ke dalam kolam. Namun kaki gadis itu tak sampai untuk menyentuh dasar kolam, membuatnya tenggelam.

Aka panik. Ia mencoba mengangkat tubuh gadis itu namun tenaganya tak kuat.

Gadis itu terlihat gelalapan, kehabisan oksigen. Pandangannya menjadi kabur, hingga ia melihat di sekitar menjadi gelap.

***

Hari ini adalah jadwal latihan ekstra renang. SMA Kelintang memiliki kolam renang sendiri. Jadi tak perlu susah payah mencari kolam renang.

Saka dan beberapa siswa lainnya berdiri di tepi kolam renang dengan telanjang dada, mendengarkan arahan dari sang pelatih.

Alex juga diantara mereka. Sebenarnya Alex hanya perenang pemula. Di SMP saja dia tidak ikut ekstra apapun. Tapi berteman dengan Saka menyeret Alex berdiri disini.

"Kalian pemanasan dahulu. Selanjutnya akan dilanjutkan sama Baru. Bapak mau keluar sebentar, " ucap pak Andi---pelatih renang.

"Baru, bapak serahkan sama kamu, " lanjutnya lalu beranjak pergi.

Baru mengangguk, "iya Pak. "

Baru, sang ketua Osis dan kapten renang itu berdiri menghadap anggota renangnya. Memimpin gerakan pemanasan.

Sementara di tribun penonton terdengar teriakan histeri kaum hawa. Kebanyakan dari mereka menonton untuk mencuci mata. Melihat bias mereka bertelanjang dada sepertinya menyegarkan.

Asya duduk di tribun penonton paling depan ditemani Sandra. Gadis itu tak berkedip mata menyaksikan Baru yang sedang memimpin pemanasan.

"Tolong ya muka pas-pasan anda dikondisikan!" Sandra membuyarkan lamunan Asya.

Asya menoleh ke Sandra, memasang muka flat. "Tolong ya kalo mau mengoreksi orang ngaca dulu! "

Asya kembali memandang ke depan. Melihat para anggota renang pemanasan, eh tidak-tidak Asya hanya melihat Baru saja!

SAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang