4. Rumah Asya

235 185 163
                                    

Memakai helm, menunggangi motor membelah jalanan sore yang gerimis.  Asya sempat memekik pada Saka saat cowok itu menaikkan kecepatan sepeda motornya.

"Kalau cari mati jangan ngajak gue dong! Amal jariyah gue masih sedikit!"

Saka menghiraukan ucapan Asya. Makin menambah laju sepeda motornya. Asya pun mencengkeram lebih kuat pinggang jaket Saka.

Yah, mereka berdua pulang sekolah bareng. Sebenarnya bisa sih Asya pesan gojek saja, tapi hp nya lowbet. Dan datanglah Saka yang disuruh Dewa untuk mengantarkan Asya pulang. Awalnya Asya menolak keras. Tapi setelah dipikir-pikir ia pun menyetujui, dari pada beneran ngengsott sampe rumah.

Saka menghentikan motornya tepat di depan rumah Asya.

Asya turun, menyerahkan helm pada Saka. "Nih, hush hush hush pulang sana!" usir Asya.

Menerima helm. Saka bersikap santai. Sudah biasa atas perlakuan Asya.

Saka menyalakan motornya hendak pergi. Namun seruan seseorang menghentikan niatnya.

"Eh, nak Saka, mampir dulu sini," seru Jihan muncul dari balik pintu.

Munculnya Jihan, perasaan Asya jadi tak enak.

Asya hendak protes, namun jihan terlebih dulu mengintrupsi. "Dek kamu gimana sih ada nak Saka malah gak disuruh masuk."

Saka mematikan mesin motornya. Menyalami Jihan. "Gak papa tante. Saka mau langsung pulang aja."

Caper teross!!

"Nah itu lebih bagus. Sana pulang!" ucap Asya mendapat sorotan tajam dari Jihan.

"Mampir dulu aja yah Saka. Tuh lihat kamu juga basah pasti kedinginan. Ini juga gerimisnya makin deras. Mending mampir dulu nanti pakai baju bang Dewa," ucap Jihan perhatian.

Sebenarnya anak mama gue apa Saka sih?

Saka bingung mau merespon apa. Ia tak mengelak dirinya kedinginan. "Tapi tant----"

"Gak pake tapi-tapian. Sana masukin motor kamu ke garasi," ucap Jihan tak terbantahkan.

Asya menoleh ke Jihan, protes. "Mah, gak baik loh anak cowok main ke rumah cewek. Apalagi ini udah mau malam! "

"Kan ada mama. Ini juga gerimis kasihan nak Saka."

Boleh gak sih ngatain mama sendiri!

"Nak Saka ayok masuk, " titah Jihan tak memperdulikan Asya yang sedang misah-misuh.

Asya yang tak tahan langsung melongos masuk ke dalam. Mengurung diri di kamar.

Sementara Saka, ia akhirnya menuruti perintah Jihan. Memarkirkan motornya di garasi. Mampir ke rumah Asya sebentar.

***

Duduk di ruang tamu sembari meminum teh. Saka sudah berganti pakaian. Mengenakan baju hitam dan celana hitam selutut punya Dewa.

Di luar masih hujan padahal hari mulai petang. Sebelumnya Saka sudah memberitahu mamahnya kalau ia mampir ke rumah Asya. Berteduh.

"Tadi kok pulangnya bareng Asya?" tanya Jihan setelah menyeruput secangkir teh nya.

"Asya satu sekolah sama Saka tante. Satu kelas juga."

Jihan terkejut mendengarnya.  "Benarkah? Kalau begitu baguslah, jadi tante bisa nitipin Asya ke kamu."

Saka hanya mengangguk, tersenyum kikuk. Tak tahu harus menjawab apa.

"Nak Saka kalau gak keberatan ajak Asya belajar bareng yah, " pinta Jihan.

Saka mengangguk menyetujui. "Boleh aja tante. Asal Asya nya mau."

"Asya pasti mau. Dia malah yang pengin belajar bareng kamu, " dusta Jihan.

Kalau Asya mendengarnya sudah pasti ia akan protes. Heran. Mamanya bisa berbohong dengan mulus.

"Tante gak nyangka kamu sama Asya dari SD sampai SMA masih satu kelas," ujar Jihan santai.

Saka menanggapi dengan senyum simpul.

"Apa ini yang dinamakan jodoh? " lanjut Jihan membuat Saka melongo. Tak percaya Jihan berkata seperti itu.

"Benerkan nak Saka?"

Saka makin dibuat gelagapan dengan perkataan Jihan. Cowok itu sampai mengeluarkan keringat dingin. Padahal di luar masih hujan.

Lama-lama Saka tak betah singgah lebih lama di rumah Asya. Kalau Jihan selalu memojokkan nya dengan pertanyaan yang seolah-olah ia akan dijodohkan dengan Asya.

***

Memonyetkan (3)

Sandra
| Nama grupnya haram banget!

Asya
| Berasa jadi monyet euy

Alex
| Tebak tadi gue abis ada tamu siapa?

Sandra
| Malaikat Izrail

Asya
| 2in

Alex
| WANJING!!

Asya
| Gak ada tamu selain malaikat Izrail yang mau silahturahmi sama lo

Alex
| Astagfirullah hirobbilalamain

Sandra
| Mending mati Lek. Gak guna lo hidup

Asya
| Saran yang sangat bermutu

Alex
| Aku sabar, aku kuat,  karena aku anak biskuat

Sandra
| Gue punya video baru euy

Asya
| Lo nonton begituan San?

Sandra
| Iya dong

Alex
| Bagi gue San videonya

Sandra
| Ke rumah gue aja nonton bareng

Asya
| Astagfirullah kalean

Sandra
| Nanti sekalian praktek Lek

Asya
| Sejak kapan kalian nonton bkp?

Alex
| Bakpao?

Sandra
| Bakper?

Alex
| Bukper?

Asya
| Bokep ANJ

Sandra
| Ngegas mulu

Alex
| Siapa yang nonton bokep?

Asya
| Kalean lah

Sandra
| Gue kagak

Asya
| Tadi kalean mau nonton bareng

Alex
| Nonton tutorial kerajinan Goblock

Sandra
| Negatif  Thingking mulu

Asya
| Heee

Alex mengundang Saka ke grup
Saka bergabung ke grup

Saka
| Apa ini?

Sandra
| Welcome Saka

Saka
| Hm

Asya
| Gue ada pantun

Alex
|Mangga

Sandra
| Apel

Saka
| Durian

Asya
| Kota Irian kota Aceh Darussalam
| Cukup sekian dan wassalam

Asya meninggalkan grup

***

Follwo ig : khairur_07

Next.....

SAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang