10. TAMU MALAM

147 79 257
                                    

"Saka lepasin ish!"

"SAKA!"

"SAKA!"

"Apa?"

Saka menghentikan langkah tiba-tiba, membuat Asya yang di belakangnya menabrak tubuh jakung cowok itu.

"Lo bener-bener ya budek nya ngalahin Dora!" Maki Asya.

"Lepasin nih tangan gue!" Lanjutnya nyolot.

"Gak mau. Ntar lo kabur."

Asya menghela napas berat. Seberat hidupnya saat di samping Saka.

Demi Alex. Asya sudah jengah. Dirinya diperlakukan layaknya tahanan. Mana tadi di cafe banyak yang lihat lagi. Kan Asya malu sendiri.

Saka melepaskan tangan Asya saat tiba di parkiran. Dirinya mengambil helm. Menyerahkan pada Asya.

"Pakai!"

"Buat apa?" Pertanyaan bodoh keluar dari mulut Asya.

Saka mendengus. "Anak kecil juga tau helm itu buat apa."

"Lo sendiri aja gak pakai helm kan. Ngapain gue pakai."

Saka menatap Asya lebih intens. "Keselamatan lo lebih penting."

Asya tertegun. Sedikit terharu mendengarnya. Ternyata cowok yang selama ini membuatnya kesal bisa bersikap perhatian padanya.

"Jangan geer. Itu cuma pesan dari tante jihan," ucap Saka setelahnya.

Asya memasang muka flat. Tak bisakah cowok di depanya tidak membuat hatinya kesal.

"Cepat naik!" suruh Saka yang sudah menunggangi kuda bajanya.

Dengan masih mencibir tak jelas, Asya menaiki motor. Membonceng Saka di belakang.

***

Sandra membuka instagram. Mencoba filter kamera untuk bersuap foto. Dirinya berpose sesuka hati.

"Jangan sering pakai filter foto gituan, ntar kasian yang mandang fisik," ucap Alex.

Sandra menghentikan aksi fotonya. Sekilas menatap Alex nyalang.

"Bodo amat," ucap Sandra tak peduli. Membenarkan rambut kembali berfoto.

Alex mendengus melihatnya. "Kenapa sih cewek kalau foto harus benerin rambut, benerin make up mulu?"

Sandra menaruh hp di meja. Beralih fokus menatap Alex.

"Yakali gue harus benerin bh. Kan gak lucu!" ucap Sandra.

"Boleh dicoba biar beda dari yang lain."

"Lek, tolong jangan mancing emosi."

"Ogah banget mancing emosi. Gak dapet ikan juga."

Aka yang melihat perdebatan kecil itu hanya menonton. Dirinya sedikit terhibur melihatnya.

"Saka itu siapanya Asya?" Aka unjuk suara. Mengalihkan atensi kedua sejoli padanya.

"Hubungan mereka tuh gak jelas. Jadi teman ya gak, pacar juga gak."

Alex nimbrung. "Iya gak kaya hubungan kita yang udah jelas kan, San."

Sandra menatap Alex bingung. "Maksud lo?"

"M--maksudnya jelas sebagai teman. Iya teman."

"Ngarep banget gue jadi teman lo." Bantah Sandra

SAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang