-1

15.3K 724 5
                                    

Limario dan Jennie telah melangsungkan pernikahan 1 bulan yang lalu, namun tanpa resepsi, kenapa? Karena pernikahan mereka hanya di hadiri teman dekatnya, saudaranya dan kerabat orang tua mereka. Dan berencana melangsungkan resepsi setelah lulus kuliah, padahal mereka baru saja masuk di universitas, Jennie masuk dijurusan seni musik, sedangkan Limario dijurusan bisnis.

Mereka dinikahkan karena terciduk, mereka berdua hampir saja melakukan itu diluar nikah namun sebelum melakukan lebih jauh ibu Limario tak sengaja memasuki kamar anaknya dan terkaget dengan apa yang dilihat. Sungguh Jennie waktu itu sangat malu untung dia masih half naked. Karena itu mereka segera dinikahkan agar tidak kebablasan lagi, akhirnya mereka melakukan itu dimalam pertamanya setelah sah menjadi pasangan sumai istri. Namanya remaja hormonnya masih menggebu-nggebu.

Omong-omomg mereka masih 18 tahun, baru saja lulus SMA. Mereka sudah berpacaran sejak kelas 2 SMA. Terkadang mereka berdua aneh, marah-marah tak jelas, namun tak berselang lama manja-manja lagi. Tak bisa lama-lama jauhan mereka tuh, dasar bucin.

Sekarang mereka baru saja memasuki apartemennya, baru saja menyelesaikan ospek terakhir mereka. Jennie sedang meliuk liukkan badannya yang terasa pegal.

"Kretekin punggung aku dong" ujar Jennie, membuat Limario menoleh.

"Oke, cepet baring sana"

Jennie segara berbaring terlungkup di atas sofa, lalu tangan besar Limario menekan punggungnya sampai berbunyi kretekk.

"Ah lega nya" desis Jennie pelan lalu bangkit untuk duduk di sofa.

"Gantian dong" ujar Limario lalu berbaring terlungkap diatas sofa.

Jennie menghela napas, berdiri dan duduk di atas pantat lelaki itu. Mencoba menekan keras punggung lelaki itu dengan kedua tangan mungilnya agar berbunyi, tenaganya sudah ia keluarkan namun pada kenyataannya ia tetap tidak bisa membuat punggung lelaki itu berbunyi.

"Sayang, aku ga kuat" timpal Jennie, masih berusaha menekan lebih keras lagi.

"Kamu mah, lemah" ujar Limario, Jennie mendengus kesal lalu bangkit.

"Gapapa, yang penting pinter di ranjang, wlekk" Jennie menjulurkan lidahnya, lalu berlari kecil menuju dapur untuk membuatkan teh hangat untuk keduanya.

"Ck"

.

"Ini teh anget," ujar Jennie meletakan nampan kayu di atas meja. Limario mengangguk namun mengabaikan matanya masih terfokus kelayar ponselnya.

"Lihat apa si, serius amat " ujarnya lalu duduk disamping Limario, mengintip layar ponsel lelaki yang berstatus 'suami' nya itu.

"Ini baru aja Jennie blekping update igs, aku liat deh, nih cantik kan" balas Limario melirik wanita itu seraya memperlihatkan layar ponselnya sebentar sebelum kembali menatap ponselnya lagi.

"Jennie blekping mulu perasaan deh. Padahal aku kan ga kalah cantik juga kok sama Jennie blekping," timpal Jennie, lalu mengibaskan rambutnya dengan mata yang ia kedipkan genit. Limario mengangkat alisnya.

"Iya deh, istri aku yang paling cantik" lalu Jennie tersenyum bangga.

"Cepetan diminum teh angetnya, keburu dingin soalnya ini anget bukan panas" terangnya, Limario segera menghabiskan teh itu sampai tandas.

"Tadi siapa cowo yang ngobrol sama kamu?" Tanya lelaki itu penasaran, ada rasa cemburu yang timbul di hatinya ketika wanitanya mengobrol dan tersenyum dengan lelaki lain.

"Oh tadi itu kak Taehyung, kakak tingkat aku. ga usah cemburu gitu deh," balasnya lalu mencubit hidung mancung suaminya yang terlihat kembang kempis.

NIKAH MUDA [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang