-8

4.8K 459 14
                                    

No edit.
.
Baca doang, votmen kagak.
.

Baca doang, votmen kagak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°

Kemarin mama-papa Jennie mengamuk habis-habisan Limario, pemuda itu menerima banyak kalimat kekecewaan dari mertuanya, terlebih kedua mertuanya itu sangat mempercayainya.

Jelas, mertuanya itu tidak menyangka Limario akan berbuat seperti itu, mereka
mempunyai hati jadi bisa mengira-ngira sesakit apakah hati milik Jennie, mungkin lebih sakit dari yang mereka kira.

Walau kecewa, mama-papa Jennie masih menganggap Limario sebagai manusia biasa, yang memiliki banyak kekurangan, dan pernah berbuat salah. Jadi selain memarahinya, Limario diberi ceramah panjang, agar pemuda itu segera menyadari letak kesalahannya dan tidak akan mengulanginya.

Meski begitu, mertuanya belum memaafkannya, mereka hanya akan memaafkannya jika putrinya telah ditemukan. Orang tua Jennie tahu, Jennie anak yang pintar membuat mereka yakin Jennie baik-baik saja, mungkin karena tak kuat dengan rasa kekecewaannya membuat gadis itu pergi untuk menenangkan diri.

Pokoknya, Limario harus segera menemukannya, lalu meminta maaf kepada putrinya, untuk masalah putrinya masih menerima Limario atau tidak, mama-papanya akan menyetujui semua keputusannya.

°°

Jennie sedang meringankan beban fikirannya, dia sedang memakai bikini bewarna merah menggoda dengan kacamata hitam yang bertengger di batang hidungnya, berjemur dibawah terik matahari, bergabung bersama turis mancanegara.

Hanya menikmati tubuhnya yang terasa hangat seraya memejamkan matanya. Ia ingin menikmati liburannya, tanpa terbayang-bayang masalah yang tengah membebaninya. Sungguh susah sekali melupakan, sedetik saja pun tak bisa.

"Hai" suara berat seorang lelaki yang tengah  berjongkok disamping tempat gadis itu tidur terlentang.

Seketika Jennie membuka matanya, melirik sedikit apakah lelaki itu menyapa dirinya atau orang lain.

"Kau bicara padaku?" Ucap Jennie, lelaki itu mengangguk.

"Kita serasi, kau memakai bikini bewarna merah, aku memakai celana pendek bewarna merah juga" Jennie melirik penampilan lelaki itu, lelaki itu hanya bertelanjang dada dan hanya memakai celana pendek bewarna merah.

Jennie hanya berdehem lalu kembali memejamkan mata, kacamata hitamnya membuat lelaki itu tak tahu mata gadis itu sedang terpejam atau melirik.

"Namamu siapa?" Tanya lelaki itu seraya menatap Jennie.

Jennie hanya diam, gadis itu sedang menenangkan diri, kedatangan lelaki itu membuat pikiran Jennie kembali pecah.

NIKAH MUDA [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang