Breaker Ice

15 5 0
                                    

Biasakan vote sebelum membaca
Listen now: Mood-24kgoldn
HAPPY READING!

Setelah dari taman sekolah, Bianca pergi menuju tempat berkumpul timnya. Ia pun memberikan botol keramat itu pada Mayy. Ternyata semua anggota sudah menyelesaikan tugasnya masing masing dan Bianca lah yang paling terakhir menyelesaikan tugasnya.

"Bianca, kamu udah buka botol ini?" tanya Mayy dengan nada lembut.

Bianca menggeleng pelan lalu menjawab, "Gaada perintah buat buka terus liat isinya" jelas Bianca terkekeh.

Mayy merapatkan mulutnya lalu ber oh ria.

"Yaudah nih kamu buka dulu terus liat isinya apa"

Bianca menerima botol itu kembali dan staff pendamping juga sudah berkumpul di tempat. Kini ia menjadi sorotan timnya karena mereka mati penasaran akan isi dari botol biasa yang disebut sebagai botol keramat tersebut.

"BREAKER ICE 2.0"

Bianca mengernyit tidak mengerti akan maksud dari tulisan yang terdapat dari kertas yang berada didalam botol keramat itu.

Dengan sedikit ragu, Bianca pun menunjukkan kertasnya pada ketiga staff yang berada dihadapannya.

"Ini maksudnya apa ya kak?" Tanya Bianca heran.

Ketiga staff saling melempar tatapan sambil tersenyum kecut lalu beralih menatap Bianca.

"Lihat aja besok" ucap Mayy sambil tersenyum manis.

Hanya Mayy satu satunya staff pendamping yang sering menunjukan senyumnya.

Ia sering disebut sebagai malaikat dalam tim. Bianca yang semakin merasa bingung pun hanya dapat tersenyum simpul.
Usai acara MOS hari pertama, Bianca melangkahkan kakinya menuju kelasnya. Ia merapihkan barang barangnya dan bersiap pulang kerumahnya.

Saat sedang membereskan barangnya, tiba tiba saja datang Reva entah sejak kapan.

"Ca, gimana MOS hari pertama lo?" tanya Reva tiba tiba.
Bianca menghela nafas lalu menatap Reva.

"Ya, begitulah. Capek capek seneng" Reva menjawabnya dengan mengangguk sambil ber oh ria.

"Eh Ca, gue lagi deket sama seseorang ni" ucap Reva mengawali obrolannya dengan Bianca.

Bianca mengalihkan tatapannya dari meja ke arah Reva. "Serius lo? Siapa emangnya?" tanya Bianca setelah beberapa saat.

"Hmm, ada deh" Reva menaikk sebelah alisnya lalu meledek Bianca.

"Cepetan, siapa sih? Gue jadi penasaran" paksa Bianca agar temannya ini dapat menceritakan tentang seseorang yang ia sebut tadi.

"Takut diembat sama lo ah, HAHA" Reva tertawa pecah saat melihat Bianca melihat dirinya dengan tatapan yang membingungkan.

Kek tupai jalan:v

"Gue aja masih baru, Rev. Yaudah serah ah bete kan jadinya" Bianca memajukan bibirnya sedikit sambil melipat kedua tangannya di atas dada.

"Caila, ngambek. Canda kok, ntar juga lo tau cepat atau lambat" Reva mencolek pundak Bianca pertanda ia hanya bercanda.

Bianca membalasnya dengan tersenyum manis. Memang pada dasarnya Bianca itu orang yang sangat mudah sekali melempar senyuman pada orang lain sekalipun ia sedang berada didalam kondisi yang tidak baik.

"Eh Rev, gue mau cerita nih" ucap Bianca setelah ia melempar senyumnya tadi.

"Cerita aja kali, kek ke siapa aja lo mah"

Fabian [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang