▪︎17

694 114 6
                                    

"Oppa~"

"Apalagi?" , sahut Haruto sambil menatap gadis itu lekat

Ruby hanya mengerucutkan bibirnya sambil menatap Haruto , dia jadi takut melihat Haruto menatap nya seperti itu

"Aku kan tidak sakit.." , Ruby menarik-narik ujung baju Haruto

"Iya , lalu?"

"Aku ingin bermain ke taman bersama London~" , gadis itu merengek

"Tidak!" , sahut Haruto sambil berjalan ke dapur hendak mengambil minum

"Oppa~"  , rengek nya lagi

"Tidak! Kamu dengar kan? Aku bilang tidak! Itu artinya aku tidak mengizinkanmu keluar.."

"Tapi kenapa..." , Ruby berhenti sejenak , entah kenapa dia merasa ingin menangis

"Aku kan tidak punya teman!! Aku kesepian!! Aku benci menjadi manusiaaa!!!!!" , teriak nya dengan kencang . Lalu berlari ke atas menuju kamarnya dan....

BRAKKK!!

Menutup pintu dengan kencang..

Haruto duduk di sofa ruang tamu , mata nya menatap layar televisi tapi pikirannya terfokus pada gadis yang sedang menangis meraung-raung di lantai dua

Iya , Ruby menangis sejak tadi . Persis seperti anak kecil yang dilarang makan permen oleh ibu nya

Haruto memijit pelipisnya , rencana nya dia akan mengacuhkan suara tangisan itu , tapi lama-lama membuat nya sakit kepala juga

Dia berjalan ke lantai atas ketika suara tangisan itu berhenti , Haruto takut gadis itu keluar lewat jendela atas.. mungkin saja bukan? Dia kan pernah menjadi kucing , dan itu sering terjadi pada saat Ruby masih menjadi kucing dulu

Ceklekk

Haruto membuka pintu dengan sangat pelan , lalu pandangannya langsung terfokus pada manusia yang sedang meringkuk di atas tempat tidur

Dia mendekat , melihat apa yang sedang gadis itu lakukan . Karena posisinya memang membelakangi Haruto . Begitu Haruto berjalan mendekat , pemandangan yang di lihat nya adalah gadis itu yang tengah tertidur sambil meringkuk

Haruto duduk di tepi tempat tidur , lalu menatap sambil merapihkan rambut gadis itu yang menempel di dahi karena berkeringat . Wajah nya sangat damai ketika tertidur , Haruto sangat menyukainya




.




.

"London!" , Jeongwoo melemparkan bola ke sembarang arah dan kucing itu langsung mengejar nya , beberapa saat kemudian dia kembali sambil menggigit bola itu membuat Jeongwoo terkekeh melihatnya

"Dia kucing , bodoh! Kenapa memperlakukannya seperti anjing?" , sahut Jihoon pada adiknya itu

"Tapi tingkah laku nya kadang mirip anjing.." , Jeongwoo kembali melempar bola itu dan London kembali mengejar

"Kamu tidak merasa aneh?" , tanya Jihoon menatap Jeongwoo

"London? Memang kenapa?"  , Jeongwoo mengernyit

"Bukan dia , tapi Junkyu.." , sahut Jihoon

"Junkyu?" , Jihoon mengangguk

"Junkyu tidak terlihat seperti biasanya bukan?"

"Maksudmu apa sih Kak? Aku tidak mengerti.."

"Sikapnya berubah.."

"Memang kamu mengenalnya? Aku heran kenapa kamu bertingkah seperti mengenal Junkyu.." , ucap Jeongwoo dengan raut tak suka

Miracle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang