9. Fourth Year

1.3K 156 3
                                    

Follow duls sblm baca.
/wink

###

Hari ini aku akan kembali ke hogwarts. Aku sarapan bersama ayah ku sebelum pergi ke diagon alley untuk membeli buku buku baru dan membeli seragam ku yang sudah terlalu kecil.

Setelah sarapan, aku dan ayah ku berapparate menuju diagon alley. Kami berdua menuju toko madam malkin's untuk mengukur seragam baru ku.

 Kami berdua menuju toko madam malkin's untuk mengukur seragam baru ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

###

Peron 9¾.

Aku berpamitan kepada ayah ku dan memeluk nya seperti biasa. Tiba tiba dua orang berambut pirang menghampiri kami, draco dan ayah nya. "pagi yang cerah, bukan?" ucap lucius lalu berjabatan tangan dengan ayah ku.

"hoho... Lucius, bagaimana kabar mu?" tanya ayah ku.

"di kementerian sangat sibuk akhir akhir ini" jawab nya. Sementara ayah ku berbicara dengan ayah draco, aku dan draco hanya diam dan sekali kali saling melirik tak jelas.

"ayahh... Kereta sudah hampir berangkat" bisik ku kepada ayah ku. "oh astaga ayah hampir lupa. Oh iya draco, jaga kekasih mu ini" goda ayah ku. Aku menunduk malu berusaha menyembunyikan rona merah pada pipi ku.

"tentu saja aku akan bayi besar ini, uncle" ucap draco langsung merangkul ku sementara aku hanya pasrah dengan keadaan yang sangat --Akksahjwnwwh-- ini.

Aku memasuki hogwarts express dengan draco yang masih merangkul ku. Kami berdua berjalan mencari kompartemen yang masih bisa kami tempati.

Author pov.

Draco dan (name) berjalan mencari kompartemen yang masih bisa mereka tempati. Tanpa sadar, mereka melewati kompartemen milik harry, ron dan hermione.

"bloody hell... Apa aku tak salah lihat?" ucap ron yang melihat draco dan (name) melintas dengan posisi yang berangkulan.

"apa?"

"hermione, apa kau tak lihat? (name) dengan malfoy!!" ucap ron.

"jangan berlebihan ron. Mereka berdua berada di asrama yang sama, wajar saja jika mereka bersama." jawab hermione.

"mereka berangkulan, apa itu wajar? Dan aku tak pernah melihat malfoy sedekat itu dengan perempuan. Terlebih lagi saat pertandingan Quidditch World Cup kemarin dia datang bersama keluarga malfoy" ucap ron.

Hermione mengela nafas nya. "selagi (name) tak sakit hati karena malfoy, tak ada salahnya. Ya, kan, harry?"

Harry hanya mengangguk mendengar perkataan hermione. "ayo lah, harry. Aku tahu kau menyukai (name). Kau sahabat ku, aku dapat melihat itu dari cara mu memandang (name)." ucap hermione.

Author pov end.

###

(name) pov.

Forever With You || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang