Belakangan ini, draco jarang menemuiku, mungkin dia sibuk dengan tugasnya sebagai prefect. Sore ini, setelah aku kembali dari perpustakaan untuk membaca buku buku, aku berjalan jalan di tepi danau untuk bersantai.
Tiba tiba aku teringat sesuatu, aku teringat kepada seekor hewan yang pernah ku lihat beberapa hari lalu. Aku masih bertanya tanya kenapa teman teman ku tak bisa melihat hewan itu. Atau hanya orang tertentu saja yang melihatnya.
Ditengah lamunan ku, aku melihat seorang gadis perempuan berambut pirang berjalan riang menuju hutan. Aku semakin memperhatikannya dan memutuskan untuk mengikutinya. Entah apa tujuanku untuk mengikutinya.
Aku menjaga jarak ku dari gadis itu agar dia tak menyadari kehadiranku. Langkah ku terhenti ketika aku melihatnya memberi sepotong daging kepada hewan aneh yang beberapa menit lalu ku pikirkan. Tanpa ragu, aku menghampirinya dan memandangnya bingung.
"kau bisa melihat hewan itu?" tanya ku berdiri di sebelahnya. "ya, dan kau mengikutiku?" tanya nya dengan suara lembut.
"euhh, maaf. Aku tak bermaksud yang tidak tidak. Aku hanya ingin tau tadi" ucapku. "emm, namaku (name), (name) allen" ucapku memperkenalkan diri dan mengulurkan tangan ku bermaksud menjabat tangannya.
"luna lovegood" jawabnya membalas jabatan tangan ku dan tersenyum.
"hewan apa itu?" tanya ku mengelus tubuh hewan itu.
"thestral, mereka hewan yang menarik menurutku. Tapi mungkin tidak untuk yang lainya" jawabnya. "lalu, kenapa yang lainnya tak bisa melihat hewan ini? hewan ini cukup cantik, bukan?"
"hanya orang yang pernah melihat kematian yang bisa melihatnya" ucapnya menoleh ke arahku. "kau, apa kau pernah melihat kematian?" tanya ku.
Ia mengangguk "ibu ku, dia penyihir yang cukup handal. Tapi dia lebih suka bereksperimen. Suatu hari, mantra yang dibuatnya gagal dan ia...terbunuh. Saat itu aku masih berumur sembilan tahun. Sekarang, ayahku lah yang membesarkanku" jelasnya. Mendengar hal itu, aku langsung teringat ibu ku. Aku sekarang tau kenapa aku bisa melihat hewan itu, aku melihat ibu ku meninggal secara langsung di hadapan ku.
"aku turut prihatin soal itu"
"dan kau, kau bisa melihatnya juga, itu berarti kau pernah melihat kematian juga, kan?"
"aku juga kehilangan ibu ku. Saat itu ibu ku terkena kutukan darah karena salah satu pengikut kau-tahu-siapa melontarkan kutukan siksaan kepada ibuku berkali kali. Ia sakit semenjak aku masih kecil. Dan aku melihatnya meninggal saat aku berumur 10 tahun" jawab ku.
Luna mengangguk mengerti.
"euh, luna. Aku tak pernah melihat mu di kelas. Kau--"
"satu tahun di bawah mu" potongnya. "biar kutebak, kau pasti ravenclaw, kan?"
Ia mengangguk. "dari mana kau tau kalau aku berada satu tahun di atas mu? Kita tak pernah berbicara sebelumnya, bahkan hampir tak pernah berpapasan" ucap ku.
"aku memang tak pernah berbicara kepadamu. Tetapi aku sering memperhatikan mu bersama harry" jawab nya.
###
"hai draco" sapa ku menghampiri nya yang tengah menikmati makan siang di meja slytherin bersama blaise dan theo lalu duduk di hadapan nya.
"kau dari mana saja? Aku mencari mu di perpustakaan tak ada, di danau hitam tak ada, di menara astronomi pun kau tak ada"
"emm, aku hanya berjalan jalan di hutan. Yeah, sesekali aku harus berkunjung ke tempat baru, kan?" jelas ku.
"yaa, tapi seharusnya kau izin dulu kepada ku agar aku tak khawatir" ucap nya sambil memasukan makanannya ke dalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You || ✅
Fanfiction𝗩𝗼𝘁𝗲 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝘁𝗮𝗻𝗱𝗮 𝗸𝗮𝗺𝘂 𝗺𝗲𝗻𝘆𝘂𝗸𝗮𝗶 𝗸𝗮𝗿𝘆𝗮 𝗮𝘂𝘁𝗵𝗼𝗿 (draco x you) *** "aku tak ingin kau berkorban demi aku, draco" "that is love" *** P.s: •Fanfiction dari film/novel harry potter by J.K. Rowling •Beberapa karakter...