"Aaaaaa!!"
Suara itu membuat kami berempat berlari menghampiri suara teriakan itu.
"Aku sudah memperingatinya agar tak menyentuhnya!" Katie bell terkena sebuah mantra yang membuat tubuhnya melayang di udara.
Cukup lama ia melayang di udara dalam keadaan setengah tersadar kemudian terjatuh dan tubuhnya mengalami kejang kejang.
"Berhenti! Jangan mendekat" Hagrid tiba dan menggendong katie bell untuk segera ia bawa ke hospital wing.
"Apa itu?" Aku menghampiri benda berupa kalung permata berwarna biru. "Jangan di sentuh kecuali pada pembungkusnya" Ucap hagrid membuatku menjauhkan tanganku dari kalung yang ku duga telah di beri kutukan.
###
Kejadian beberapa menit yang lalu membuat aku, harry, hermione, ron dan leanne--teman katie bell yang termasuk saksi--menginjakkan kaki di ruangan profesor McGonagall.
"Kau yakin barang ini bukan milik katie?" Tanya profesor McGonagall. "Seperti yang ku bilang, dia ke kamar kecil dan waktu dia kembali dia membawa kalung itu. Dia bilang itu sangat penting, jadi dia membawanya" Jawab leanne.
"Dia bilang untuk siapa?"
"Profesor Dumbledore" Aku sedikit membulatkan mataku mendengar ucapannya. Entah kenapa pikiranku menuju kepada draco yang ditugaskan dark lord untuk membunuh profesor dumbledore.
"Baiklah, terimakasih, leanne. Kau boleh pergi" Pandangan profesor McGonagall sekarang tertuju kepada kami berempat.
"Kalian tetap disini. Karena kalian juga termasuk saksi" Ucapnya.
"Oh severus. Aku sudah menunggumu" Profesor McGonagall menceritakan semuanya kepada profesor snape dan mencari tahu siapa yang telah memantrai kalung itu.
"Mss. Bell beruntung masih bisa selamat" Ucap profesor snape mengacungkan tongkatnya dan melayangkan kalung itu.
"Dia dimantrai, bukan?" Tanya harry. "Aku mengenal katie. Di lapangan quidditch dia bahkan tak akan menyakiti seekor lalat. Jika dia mengantarkan barang itu kepada profesor dumbledore, dia tak akan melakukannya secara terang terangan" Sambungnya.
"Ya, dia dimantra" Ucap profesor McGonagall.
"Malfoy yang melakukannya" Ucapan harry membuat mataku membulat sempurna. Begitu juga dengan profesor snape dan profesor McGonagall yang menatap harry tajam. Mungkin harry benar. Bisa saja draco menggunakan katie untuk melakukan tugasnya.
"Itu adalah tuduhan yang sangat serius, Mr. Potter" Ucap profesor McGonagall.
"Buktimu?"
"Aku hanya tahu" Jawab harry. "Kau 'hanya' tahu? Aku sangat heran dengan kemampuanmu, potter. Kemampuan yang hany bisa menjadi mimpi sebagai orang yang terpilih" Ucap profesor snape.
"Aku sarankan kalian untuk segera kembali ke asrama" Profesor McGonagall membubarkan kami berempat.
Aku berjalan dengan agak cepat untuk mencari keberadaan draco dan bertanya apakah benar dia yang memantrai katie bell.
Aku menyebutkan kata sandi pintu asrama lalu pintu itu terbuka. Aku melihat draco duduk di kursi depan perapian dan segera menghampirinya.
Aku menarik tangan draco dan membawanya ke tempat yang sedikit sepi.
"Apa?"
"Draco, apakah kau yang memantrai katie?" Tanyaku dengan nada sedikit tinggi. "Maksudmu?"
"Katie bell, apakah kau yang mengutuk kalung itu dan menyuruhnya untuk memberikannya kepada profesor dumbledore?"
"Tidak" Jawabnya dingin. Aku menghela nafasku kasar. "Aku ingin kau menjawab jujur, draco"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You || ✅
Fanfiction𝗩𝗼𝘁𝗲 𝘀𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝘁𝗮𝗻𝗱𝗮 𝗸𝗮𝗺𝘂 𝗺𝗲𝗻𝘆𝘂𝗸𝗮𝗶 𝗸𝗮𝗿𝘆𝗮 𝗮𝘂𝘁𝗵𝗼𝗿 (draco x you) *** "aku tak ingin kau berkorban demi aku, draco" "that is love" *** P.s: •Fanfiction dari film/novel harry potter by J.K. Rowling •Beberapa karakter...