Chap 01

1.6K 108 8
                                    

*Kenzi pov*

Aku merupakan anak bungsu dari dua bersaudara. Pada saat ini usiaku baru beranjak dua belas tahun dan aku duduk di bangku kelas enam sekolah dasar. Nama ku Kenzi, Miyamura Kenzi. Dan aku punya seorang kakak laki laki yang bernama Miyamura Shin. Usia kita berbeda lima tahun, meski begitu, kakak ku Shin sangat menyayangi ku.

Bahkan teman temannya slalu memanggilnya brocon, karena rasa sayangnya pada ku terlalu berlebihan. Jika kita bertemu, entah itu di rumah atau pun di luar rumah, kak Shin akan slalu menghujani wajahku dengan ciuman ciuman. Aku sih tidak masalah dengan hal itu, atau lebih tepatnya aku sudah terbiasa sehingga aku tidak menolak apa pun yang kakak ku lakukan.

Dan kak Shin tidak pernah sekali pun marah atau tersinggung jika ada yang memanggilnya brocon. Justru dia akan merasa sangat senang dan akan membanggakan ku di hadapan mereka semua. Kak Shin slalu memuji ku ke teman temannya tentang aku yang berparas cantik. Teman temannya merasa jengah jika kak Shin sudah membuka mulutnya untuk bercerita tentang ku. Karena itu akan memakan waktu yang cukup lama.

Lalu ibu ku... Beliau bernama Miyamura Sakura, beliau sangat cantik dan penuh kasih sayang. Namun sayang, ibu ku sudah meninggal tiga tahun yang lalu. Aku merasa sangat sedih dan terpukul, aku merasa tidak bisa menerima kepergian ibu ku. Tapi kak Shin yang sama merasa kehilangannya, slalu menyemangati ku dan membuat ku untuk bisa sabar dan iklhas agar ibu bahagia disana.

Kemudian ayah ku, orang brengsek itu bernama Miyamura Juno. Aku sangat membencinya semenjak pria tua itu menikah lagi dengan seorang wanita tahun lalu, tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada dua putranya. Dan pria itu sering memukuli ku jika aku bersikap kurang baik terhadap ibu tiriku.

Ibu tiri ku bernama Miyamura Hana. Ciih, menyebutkan namanya membuat lidah ku kelu dan gatal. Wanita itu jelas terlihat sangat menyukai harta ayah saja, aku sangat sangat sangaaaaat membencinya. Wanita itu memiliki seorang anak, tapi aku tidak tau siapa namanya, bahkan jenis kelaminnya pun aku tak tau.

Anaknya tinggal di desa bersama nenek dan kakeknya. Dan pada saat wanita itu ingin bercerita kepada ku tentang anaknya, aku slalu menghindar atau berkata kasar kepadanya, sehingga wanita itu tak lagi bercerita.
Aku sangat tau dan sadar bahwa sikap ku memang sangat kurang ajar, aku bertindak seperti itu agar dia tidak betah dan pergi meninggalkan rumah kami.

Tetapi, keinginan ku tidak bisa terpenuhi. Justru keinginan ku menyerang ku balik.


*Kenzi Pov End*

*Author Pov*

"Kenzi tunggu... jalannya pelan pelan saja, ibu tidak bisa mengimbangi mu jika jalan mu secepat itu. Saat ini ibu kan sedang mengandung adik mu." Pinta Hana yang kesulitan berjalan karena ia tengah hamil besar, usianya sudah tujuh bulan lebih tiga minggu.

"Siapa yang perduli! Aku juga tak pernah meminta mu untuk menjemput ku pulang sekolah! Aku sudah besar dan aku bisa pulang sendiri! Aku juga tidak mau jalan di dekat mu! Dasar wanita perebut kebahagian orang!" Cibir Kenzi yang sedang menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Saat ini keduanya sudah berada di rumah, dan Kenzi kesal karena Hana menjemputnya saat di sekolah.

"KENZI!!!" Tangan Hana berhasil meraih lengan Kenzi, ia menggenggamnya begitu erat seakan tak ingin Kenzi pergi meninggalkannya. Mengabaikan rasa sakit di hatinya yang setiap hari slalu mendapatkan hinaan serta sikap kasar Kenzi.

Help Me! (18+ / Ended)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang