R 3

57 15 1
                                    

Hai readers
Omaigat klean cakep" deh
Hehe asli ga boong
.
.
.
.
KASIH ES DULU ❄️❄️
SUKA YANG DINGIN" TERMASUK SIKAP DIA
.
.
.
OKE SILAHKAN MEMBACA
YANG GA PUNYA AYANG BACA WP AJA DEH.
.
.
.
.
OKE RUNNN 🏃
.
.
.
∆∆∆

"Lo sama gue cuma beda umur,kasta,dan jabatan. Tapi tidak untuk nyali!"
~Raisa~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Pagi yang cerah ini Raisa sudah dihadapkan oleh soal matematika yang sangat membuatnya pusing setengah mampus. Eh salah setengah mati.

Walaupun ia pintar,namun ia sangat malas dalam belajar. Ia hanya suka saat pelajaran olahraga,tidak seperti Kayla yang menyukai matematika dan Fely yang menyukai fisika.

Raisa sempat heran,kenapa kedua sahabatnya ini sangat menyukai yang berhubungan dengan angka? Saat Raisa menanyakan itu kepada Kayla jawabannya sangat ngejleb.

"Karna kalo suka sama dia,dianya suka sama orang lain. Mana cuma virtual, sedangkan disana cewe yang rl banyak,"

Tidak nyambung memang. Tapi Raisa hanya iya-iya saja, daripada memperpanjang masalah ya kannn.

Setelah jam pertama sampai ketiga diisi oleh matematika. Guru mapel selanjutnya pun tak kunjung datang,dan Rivo datang untuk mengumumkan bahwa guru selanjutnya tidak bisa hadir.

Semua anak-anak di kelas Raisa pun bersorak gembira.

Sekilas info saja, Raisa duduk di bangku kelas 10 di kelas IPA-1. Entah mengapa ia bisa masuk disana padahal ia tak suka IPA. Mungkin ini salah satu kelakuan ayahnya yang meminta kepala sekolah untuk memasukkan nya di kelas IPA.

Oke lanjut.

Karna jamkos Raisa memilih pergi ke kantin sendiri saja. Kayla yang sibuk menonton konser NCT dan Fely yang sibuk membaca novel.

Raisa berjalan menyusuri koridor yang tidak terlalu ramai. Maklum saja hanya beberapa anak yang keluar karna lebih senang berada di kelas entah membuat ricuh atau apapun itu.

Saat berjalan tiba-tiba bahu Raisa disenggol keras oleh seseorang. Untung saja ia anaknya tidak mudah jatuh jadi hanya senggol sedikit saja tidak membuat nya kehilangan keseimbangan.

"Heh! Lo lihat-lihat dong kalo jalan," bentak Lisa.

Yaps,orang itu adalah Lisa yang sudah salah tidak mau mengaku salah.

"Yang salah siapa,yang disalahin juga siapa. Ga jelas lo," ucap Raisa santai berhasil memancing emosi Lisa.

"Berani lo sama gue?!" bentakan Lisa menarik perhatian murid-murid yang ada disana. Bahkan Arga and the genk yang akan lewat pun ikut menyaksikan perdebatan itu.

"Apa yang harus gue takutkan?" tanya Raisa balik.

"Gue kakak kelas,lo! Seharusnya lo sopan sama gue," bentaknya lalu tersenyum bangga.

"Ya terus?" tanya Raisa.

"Dasar miskin,jelek,sok berani! Padahal aslinya lo takut kan sama gue?" ucap Lisa tersenyum miring.

RAISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang