R 4

44 16 6
                                    

HALO PARA HUMAN YANG KECE 😎
LEBIH KECE SAYA EH NGGA BECANDA
.
.
.
.
.
.
.
PADA NUNGGUIN UP GA SI?
NGGA JUGA GAPAPA
KALO IYA SI GAPAPA JUGA
.
.
.
.
.
NANTI KALO UDAH BACA DI BAWAH ADA TANDA BINTANG YAGESYA
TUH PENCET AJA KALO BISA SI KOMEN" GAJE JUGA GAPAPA.
.
.
.
.
SELAMAT MEMBACA ❄️❄️❄️

∆∆∆

Pagi ini Raisa sudah siap dengan seragam sekolah dibalut dengan jaket kulit asli berwarna hitam,jaket yang tersampir di pundaknya, rambutnya yang ia ikat ekor kuda,dan sepatu bicolor nya.

Ia menuruni satu-persatu tangga yang ada dan duduk di meja makan.

"Pagi!" sapa Raisa.

"Pagi juga," balas semua anggota keluarga nya.

Mereka pun akhirnya makan dengan khidmat tanpa ada percakapan. Karna berbicara saat makan menurut ayahnya itu kurang sopan.

Setelah selesai sarapan semua pun bersiap untuk melakukan aktivitas nya masing-masing. Raisa yang berangkat ke sekolah. Raina yang berangkat bersama abangnya.

"Bang," panggil Raisa.

"Paan?" jawab lelaki yang sedang sibuk memasang sepatu nya.

Terlihat tinggi dengan tubuh tegapnya, wajahnya yang tampan,dan sifatnya yang humoris. Dia adalah Reyhan Arganta Mahesa anak pertama dari keluarga Mahesa.

"Lo ada uang lima ribu?" tanya Raisa ragu.

"Ada,nih. Mau buat apaan emang?" tanya Reyhan heran.

"Mau beli cilok. Noh,liat didepan ada yang jual cilok." Raisa menunjuk seorang pedagang cilok yang dikerumuni bocil-bocil.

Akhirnya,Reyhan memberikan uang nya kepada Raisa sambil terkekeh memperhatikan tingkah Raisa yang terkadang masih seperti anak kecil.

"Mang ciloknya lima ribu ya! Campur aja deh terus banyakin sambelnya," tutur Raisa.

"Siap neng!"

Setelah berdesakan dengan para bocil akhirnya Raisa mendapatkan ciloknya.

"Bang gue berangkat. Makasih bang!" ucap Raisa sambil menghidupkan mesin motornya dan melaju meninggalkan halaman rumahnya.

"Sama-sama," gumam Reyhan.

Sedangkan Raisa sudah sampai di sekolah nya. Ia turun dari sepeda motornya sembari bersiul. Banyak yang menjadikan Raisa sebagai pusat perhatian saat ini entah karna kecantikan nya atau penampilan nya.

Saat ia memasuki kelas, terlihat lah dua sahabat nya yang memang sudah lebih dulu datang.

"Pagi prend!" sapa Raisa lalu mendudukkan tubuhnya di bangkunya.

"Pagi," jawab keduanya dengan nada yang berbeda-beda.

"Eh! Sa lo udah ngerjain tugas sejarah?" tanya Kayla.

RAISA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang