(Slide gambar diatas, membaca sambil putar vidio✍🏻)
Setelah selesai fanmeet, seul bi berdiri di luar gedung sebari menatap kartu telpon in yeop.
"Apakah Oppa benar, memberikan aku nomor teleponnya?"
Seul bi mengantongi kartu tersebut, dan ia kembali ke hotel.
Sesampainya di hotel, ia merebahkan badannya di kasur. Sembari menatap gelang yang ia pakai.
"ah malam ini aku pulang, sudah lama rasanya tidak bertemu dengan anak-anak di panti."
Seul bi adalah anak yang dibesarkan di panti asuhan, sejak kecil.
Karena sebuah kecelakaan, ia harus terpisah dengan keluarganya.
•••
Setelah selesai fanmeet in yeop masuk ke dalam mobil agensi. Ia melihat jam tangan yang diberi oleh seul bi dan menggunakannya.
"Aku menyukai ini."
Agensinya memesan hotel di Paris, hotel yang cukup mewah. In yeop berada di Paris tiga hari lagi, karena ada pemotretan brand.
•••
Seul bi senang sekali, mendapatkan nomor telepon idolanya. Ia bimbang dan takut.
"Haruskah aku menghubunginya?"
Seul bi mulai menekan digit angka di ponselnya.
Ia menamai kontaknya, in yeop Oppa❤️.Pada saat seul bi akan menelponnya, ia bimbang sebab takut mengganggu.
"Aku hubungi lain kali saja."
•••
In yeop tersenyum menatap jam tangan pemberian seul bi. Kemudian ia melihat ponselnya mengapa masih juga belum berdering.
"Ah, mengapa dia belum juga menghubungiku."
In yeop mengecek ponsel nya terus menerus. Ia meminta tolong pada managernya untuk menelpon nomornya.
"PD nim tolong telepon aku."
"We?"
"Sudah jangan banyak tanya cepat telepon."
Dan panggilannya pun masuk, in yeop sedikit kesal. Ia mengira ponselnya yang rusak. Ternyata memang seul bi tidak menghubunginya.
"Sudah terimakasih!" Ucap in yeop kembali ke kamarnya.
"Aish, berani-beraninya dia membuatku menunggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
" PARIS " Fans be mine - hwang in yeop ( completed✅)
أدب الهواةkisah percintaan seorang aktor bernama hwang in yeop dengan fansnya yang bernama Lee seu bi. In yeop jatuh cinta pada seul bi dalam waktu yang singkat, hanya karena mereka bersama selama tiga hari di dalam ruangan hotel yang sama. "Bisakah kau menyu...