🏫 Bagian 8

476 106 33
                                    

iklan bentar, rekomendasiin aku lagu ballad dong

Somi tidak pernah mau berurusan dengan anak-anak nakal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Somi tidak pernah mau berurusan dengan anak-anak nakal. Kalau berurusan pun, ya sewajarnya, ia tidak akan sampai berteman dekat seperti pada Jaemin dan yang lain. Bahkan saat berpacaran dengan Guanlin, ia seperti memberi batas pada cowok itu, diam-diam melakukan berbagai cara untuk meminimalkan tingkah tak wajarnya.

Somi tidak mengenal Yoonbin sebelum kejadian dihukum di lapangan bersama waktu itu. Tadinya ia pikir Yoonbin adalah anak pendiam yang tidak suka ikut tawuran antar sekolah. Tetapi saat manik cokelatnya menemukan keberadaan cowok itu diantara siswa-siswa yang tengah diocehi guru BK di tengah lapangan, Somi rasa cowok itu tidak ada bedanya dengan yang lain.

"Ngapa lo?" Tanya Han yang baru saja keluar dari kelas, "Oh... ngeliatin anak yang kemaren ikut tawuran." Gumamnya.

"Itu Yoonbin kan? Yang boti sama lo sama Haechan?" Tanya cowok itu lagi yang hanya dibalas deheman oleh Somi.

"Lah ada Junkyu si anak gemoy?!" Han mendelik, kemudian segera berbalik memasuki kelas. "Kyung! Nakyung! Gebetan lo ikut tawuran. Si Junkyu lagi di hukum di bawah tuh!"

"Gebetan apaan anjir!" Sungut Nakyung dan selanjutnya terjadi cek-cok yang sama sekali tidak Somi indahkan.

Perempuan itu terus memerhatikan Yoonbin. Bahkan saat Guru BK sudah kembali ke ruangannya dan muncullah Jeno dengan segala amarah yang dia tahanㅡatensi Somi masih tertuju pada cowok tak berekspresi itu.

Lalu kemudian, Yoonbin tanpa sadar menoleh ke arahnya. Pandangan mereka bersitetap untuk beberapa saat, sebelum Somi memutuskan. Ia melengos dan berbalik untuk memasuki kelas.

🏫

"Mas Abin pulangnya agak telat ya, Bun." Kata Yoonbin dengan ponsel yang berada di dekat telinga, "Ada tugas... iya bundaaa." Ia langsung memasukkan ponsel ke saku celana setelah panggilan terputus.

Helaan napas panjang keluar.  Minggu depan adalah hari peringatan kematian Ayah dan seperti biasa, kesedihannya bahkan sudah datang sejak kemarin. Yoonbin ingin mengalihkan rasa ituㅡmakanya dia bergabung dalam tawuran. Tetapi tidak ada yang berubah, ia malah merasa bersalah. Terlebih ketika manik cokelatnya bersitetap dengan milik Somi, ia menemukan rasa kecewa di sana.

Didaratkannya bokong di salah satu kursi kantin, kemudian Yoonbin mengacak asal rambutnya. Sekarang apa lagi yang harus ia lakukan untuk mengalihkan rasa rindu memicu datangnya pilu? Yoonbin merindukan Ayah dan ia membeci fakta bahwa sebanyak apapun ia merindu, mereka tetap tidak bisa bertemu.

[ii] It's Okay ; Haechan - SomiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang