- 1

20 6 12
                                    

Amba berjalan dengan santai, memasuki area sekolah yang sudah lumayan sepi ini.

Mebiarkan rambutnya yang berterbangan diterpa angin pagi yang lumayan dingin, Amba menghentikan langkahnya ketika sudah bertemu dengan puluhan anak tangga yang ada di hadapannya.

Kedua tangannya bergerak merapihkan seragamnya yang berantakan itu, sambil bersenandung ria Amba menaiki anak tangga itu satu persatu.

"Amba Praduwija!" suara lelaki dibelakang sana mampu menghentikan langkah Amba.

Lalu Amba memutar tubuhnya, dan mendapati seorang lelaki paruh baya yang tengah memandangnya tajam dengan penggaris kayu yang ada di tangan kirinya.

"Eh, ada pak Apip..." sapa Amba, ia menuruni anak tangga. Meraih tangan pak Apip dan menyalami nya. "Apa kabar pak?"

Pak Apip adalah guru BK yang selalu mengincar Amba, kemana pun Amba melangkah, disana selalu ada pak Apip yang mengawasinya.

Guru yang selalu menghukum Amba ketika ia terlambat 1 menit saja.

Guru yang tidak pernah bosan untuk memanggil Amba keruangannya.

"Terlambat lagi Amba?" tanya lelaki itu dengan nada sinisnya

Kalimat yang entah sudah berapa kali pak Apip tanyakan ketika Amba terlambat.

"Hehe, iya pak" jawab Amba sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu.

"Kamu tau tidak sekarang jam berapa?"

Sekilas Amba melihat arloji yang ada di pergelangan tangannya, sudah menunjukkan pukul tujuh lewat 15 menit.

"Jam setengah 8 kurang pak" ucap Amba sembari menyegir kepada pak Apip

"Sekarang, lari dua puluh putaran seperti biasa." perintah pak Apip pada Amba yang masih cengegesan, seperti ia tidak pernah melakukan kesalahan saja.

Dengan penuh semangat Amba langsung mengangguk cepat dan tangan kanannya memberi hormat pada pak Apip.

"Siap pak!" kata Amba dan langsung berlari kecil di tengah lapangan.

Pak Apip yang melihat hal itupun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, kenapa Amba tidak pernah berubah.

"Dasar, pacar ketua osis." gumam pak apip pelan dan kakinya perlahan menaiki satu persatu anak tangga.

Tbc

AmbasitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang