- 5

7 2 2
                                    

Malamnya Amba sudah bersiap menuju lantai dasar, menemui papa dan mamanya yang sudah menunggu diruang makan.

"Duhh, gue tutupin pake apaan ya?" pikirnya ketika menatap pantulan dirinya di cermin.

Bekas tonjokan dari Ervan kemarin masih membekas, sekarang malah membiru membentuk lingkaran disekitar pipinya.

Tangan Amba bergerak mengusap bagian pipinya, kemudian meringis. Ternyata baru disentuh saja sudah nyeri.

Senyumnya mengembang ketika melihat masker diatas nakas miliknya.

Baru saja ia ingin mengambil masker itu, ponsel yang ada di ranjangnya berdering. Hal itu membuat Amba mengurungkan niatnya.

Kemudian berjalan menuju tempat tidur kesayangannya dan langsung membaringkan tubuhnya disana. Keningnya berkerut ketika nama 'Dicko' tertera dilayar handphone nya.

Jarinya bergerak menggeser tombol berwarna hijau, menerima panggilan suara dari pacarnya itu.

"Kenapa Koo?" tanya Amba langsung, tanpa mengucapkan hallo, selamat malam, atau semacamnya.

'Kebiasaan deh, salam dulu kek Ba' dengus Dicko disebrang sana.

Amba terkekeh, Dicko selalu saja mendengus ketika Amba tidak mengucap salam.

"Iya, selamat malam pacarku yang ganteng"

'Telat ah'

"Salah mulu gue perasan Ko" ucap Amba kesal, kemudian membaringkan tubuhnya diatas kasur.

'Udah bilang belum sama mamah?"

Kening Amba berkerut ketika mendengar pertanyaan dari Dicko.
"Bilang apa?"

'Soal kamu yang di skors 3 hari' jelas Dicko.

"Belum, bisa dimutilasi aku kalo bilang"

'Terus gimana?'

"Aku mau ke tempat tante aja, di Bogor" jawab Amba santai

'Ninggalin aku sendirian gitu di jakarta?'

Amba hanya berdehem pelan, tangannya bergerak memainkan rambut panjangnya yang kecoklatan itu.

'Baba, jahat banget dih' dengus Dicko pelan.

"Daripada kena omel mamah, mending aku pulang ketempat tante" Amba menjeda kalimatnya "Lagian cuma 3 hari kok."

'Yaudah, aku ikut deh'

Mendengar ucapan Dicko, membuat Amba bangkit dari tidurnya.
"Gak!" ucap Amba cepat.

'Lah kenapa? Kan aku mau nemenin kamu' kata Dicko yang memprotes ucapan Amba.

"Terus, nanti kegiatan osis sama eskul kamu gimana? Udah deh gausah mulai alay nya, cuma 3 hari kok"

'Ck, yaudah deh' Dicko berdecak kesal

"Iyaa, Dickoo"

'Jangan tidur malem-malem' ingat Dicko, ketika cowok itu mengingat kebiasaan buruk Amba. Suka begadang.

Amba memutar matanya malas
"Iya, ngga kok"

'Yaudah aku matiin dulu ya'

"Okey"

Dicko langsung memutuskan sambungan telponnya. Membuat Amba mendesah lega, karena Dicko tidak ngeyel seperti biasanya.

Amba menaruh handphone nya diatas ranjang secara asal, kemudian melangkah pergi setelah mengambil masker diatas nakas nya.

Tbc

AmbasitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang