CHAPTER 12

13.9K 3.8K 1.5K
                                    


Barusaja Junkyu membuka pintu, eksistensi Haruto dengan wajah babak belur mengejutkannya.

Bola mata Junkyu membelalak. "Muka lo kenapa, Har?!"

"Masuk, gue jelasin di dalam." Haruto mendorong Junkyu masuk, setelah itu menutup pintu dan menguncinya.

Di depan gerbang yang sudah tertutup, Sunghoon menjalankan mobilnya, meninggalkan area rumah Junkyu dan Haruto.



























Sesuai perintah orang misterius itu, saat bel istirahat berkumandang, Mashiho segera meninggalkan kelas tanpa mengatakan apa pun pada teman-temannya, memilih langsung menuju bangunan terbengkalai yang dimaksud si orang misterius.

Saat tiba di lokasi, Mashiho tidak langsung masuk. Dia berdiri di depan bangunan, melihat ke sekitar hanya untuk menemukan suasana sepi dari hiruk-pikuk warga sekolah.

Hal lumrah, bangunan utama dan bangunan terbengkalai berjarak cukup jauh, dipisahkan berpuluh-puluh meter. Ada pepohonan rindang menjulang tinggi yang menjadi pembatas. Selain itu, ada sebuah rumor mistis tentang pohon beringin yang menyebar secara turun-temurun.

Pohon beringin tersebut tumbuh menjulang di samping bangunan terbengkalai.

Mashiho mengeluarkan ponsel dari saku celana, segera mengetik pesan.

Anda:
Gue udah sampe.
Terus apa?

Seolah orang misterius itu memantaunya 24/7, hanya setengah menit usai pesannya terkirim, si orang misterius mengirim pesan balasan.

Unknown:
Masuk ke dalam.
Tapi sebelum itu, pastiin gak ada yang nguntit lo.

Oleh peringatan tersebut, Mashiho kembali melihat ke sekelilingnya. Setelah benar-benar memastikan tidak ada siapa pun di sekitar situ, Mashiho segera masuk ke bangunan terbengkalai yang sudah terbelit police line--tanda orang-orang dilarang mendekati apalagi menginvasi area tersebut.

Tiba di dalam, Mashiho dihadapkan oleh kondisi bangunan yang nyaris terbakar habis, menyisakan dinding tembok yang masih berdiri kokoh walau sudah sepenuhnya geseng.

Sepanjang dia menyusuri bangunan itu, setiap langkah kakinya berpijak di atas serpihan dari reruntuhan sisa-sisa kebakaran beberapa hari lalu.

"Ada apa sih di sini?" Mashiho bergumam, masih tidak paham kenapa orang misterius itu menyuruhnya datang kemari.

Lalu, seperti saling terhubung secara batin, orang misterius itu kembali mengirim pesan.

Unknown:
2nd clue. Kain merah, satu kata, tiga huruf.
Temukan.

Anda:
Ck... gue gak paham.

Unknown:
Cari di setiap ruangan

Barulah Mashiho mengerti.

Selanjutnya, Mashiho mulai memasuki setiap ruangan yang ada di sana. Mencari clue seperti yang diciri-cirikan si orang misterius.

Di ruangan pertama, dia menemukan box kayu di sudut ruangan. Sepertinya box kayu itu sengaja diletakkan oleh seseorang.

Mashiho mendekati box kayu tersebut dengan was-was, takut bila ada kejutan di sana.

Begitu tiba di depan box kayu itu, Mashiho melongokkan kepala sedikit-sedikit. Mendapati seberkas kain merah yang tergulung di dalam sana.

Mashiho segera mengambil kain tersebut, mengamatinya sebentar sebelum merentangkan kain itu.

Terdapat satu aksara di sana, L.

Ghoul | TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang