6 hari sebelumnya....Malam itu, Asahi datang ke rumah Jihoon dan Doyoung. Niatnya ingin memperingatkan Doyoung untuk tidak sesumbar soal ghoul yang laki-laki itu ceritakan di sekolah tadi.
Namun, Asahi urung turun dari mobil saat melihat Haruto datang menjemput Doyoung.
Langsung saja, Asahi membuntuti ke mana Haruto membawa pergi Doyoung.
Haruto melewati banyak persimpangan, sebelum akhirnya motor Haruto berhenti di rute yang sepi kendaraan, agak jauh dari keramaian kota, tidak ada perumahan, hanya ada bangunan terbengkalai yang berjarak sama jauhnya dari tempat Haruto memberhentikan motornya.
Asahi memberhentikan mobilnya lumayan jauh dari tempat Haruto, agar keberadaannya tidak disadari. Asahi lalu memutuskan jalan dan bersembunyi di salah satu pohon. Dari sinilah Asahi mengawasi pergerakan kedua laki-laki itu.
Kemudian Asahi dibuat terkejut kala Haruto mencekik Doyoung. Tak sampai di sana, keterkejutan lain menghantamnya saat seseorang berpakaian serba hitam tahu-tahu muncul dari seberang jalan, membawa balok. Orang misterius itu menghampiri Haruto yang kini berjongkok untuk mengecek kondisi Doyoung. Setelah sampai, orang misterius itu langsung melayangkan balok ke tengkuk Haruto hingga laki-laki itu jatuh tak sadarkan diri.
Asahi masih diam di tempat. Menunggu waktu yang tepat untuk beraksi.
Orang berpakaian serba hitam itu membuka topi yang menutupi wajahnya, dan barulah wajah orang itu terekspos jelas.
Asahi makin tercengang di tempat, apalagi ketika empat tentakel yang tak lain adalah rinkaku, keluar dari pinggang orang itu.
Tentakel itu ia gunakan untuk membelit tubuh Doyoung, kemudian membawanya pergi dari sana.
Untuk sesaat Asahi diam, lalu tersenyum miring.
Setelahnya, dia berlari ke dalam mobil, mengejar Jihoon. Ternyata, Jihoon membawa Doyoung ke bangunan terbengkalai yang ada di depan sana.
Sembari memakai topeng rubah, Asahi memperhatikan Jihoon yang kini meletakkan Doyoung di dalam bangunan.
Usai memakai topengnya, Asahi lantas turun dari mobil dan berlari masuk ke bangunan. Terlihat Jihoon hendak mengoyak Doyoung menggunakan rinkaku miliknya. Secepat kedipan juga, Asahi mengeluarkan chimera-nya dan mengarahkan tentakel-nya untuk membelit badan Jihoon, menariknya agar menyingkir dari Doyoung.
Jihoon terhempas, tapi dengan cepat dia gunakan kagune-nya untuk menahan tubuhnya agar tak terhempas jauh.
Mata Jihoon yang merah kemudian menyorot tajam oknum yang telah menggagalkan rencananya. "Lo siapa berani ganggu gue?!" teriaknya.
"Dia makanan gue!" imbuh Jihoon sembari menunjuk Doyoung. "Lo cari mangsa yang lain!"
Asahi tersenyum di balik topengnya. Tanpa berbicara, dia langsung menyerang Jihoon menggunakan koukaku yang dia ubah menjadi tombak.
Chimera Asahi adalah gabungan dua kagune: koukaku dan rinkaku. Hasil dari keturunan ghoul murni. Ayah Asahi seorang ghoul dengan tipe kagune koukaku, sementara ibu Asahi adalah ghoul dengan kagune tipe rinkaku.
Jihoon menangkis serangan itu, lalu mengarahkan rinkaku miliknya untuk membalas serangan Asahi. Asahi dengan lihainya menghindar.
Dan begitu saja, pertarungan sengit terjadi. Asahi bisa saja menyudahi pertarungan itu dengan mudah, yakni membunuh Jihoon. Namun, Asahi tidak akan membunuh orang yang sudah dia anggap sahabatnya sendiri.