Acara Amal

1.3K 203 10
                                    

Sama seperti rencana sebelumnya, setelah semua persiapan di lakukan dengan matang, tinggallah mereka menjalankan hari H.

Dimana hari ini semua orang dengan semangatnya berkumpul di gedung milik keluarga Chenle. Hari ini cukup ramai, karena kebetulan hari yang mereka pilih itu hari libur, jadi kemungkinan bisa banyak siswa sekolahan yang datang.

Gak cuma siswa yang datang, ada juga guru dan beberapa alumni SMA Neo yang ikut datang. Jangan di lupakan dengan alumni sekolah mereka 127 Squad, yang bisa di bilang alumni paling terkenal. Mereka hari ini datang sebagai bintang tamu.

Acara udah di mulai dari jam 7, setengah jam sebelumnya para panitia udah siap dengan tempat dan juga tugasnya. Contohnya kaya Wony dan JiSung yang bagian penerima tamu.

"he! Jisung jaga mata jaga hati!."

"Lu kenapa sih Won?,"

"Tauah!. "

"Ga jelas, cium nih!."

"Sini cium telapak kaki gw, biar Lo masuk surga."

"Emang Lo emak gw!."

Ya begitulah keadaan penerima tamu yang suka ribut, awalnya sih Mark rada gak yakin untuk jadiin mereka penerima tamu, tapi karena gaada lagi yang bisa, yaudah deh.

Kalau Shotaro,Giselle, Chenle, Yiren mereka ada di bagian toko makanan. Sesuai kesepakatan kalau uang hasil jualan akan ikut disumbangkan sepenuhnya. Sebenernya Koh Winwin juga ikut bantu, karena ada beberapa barang dari warung nya yang dia ikut jualin, ya lumayanlah sekalian koh Winwin punya alasan buat ketemu dan modus sama kakaknya Chenle si teh Miyeon.

Cuma Giselle tuh sempet aneh sama cara Chenle berjualan, ya gimana gak aneh kalau dia jualan nya kaya...

"He, beli dong, kalau Lo beli nanti gw bayarin." Ujar Chenle.

"Lha?, Kok aneh?,"

"Udah beli aja cepet, biar dagangannya cepet abis. Serius nanti gw bayarin,"

"Chenle Lo jualan mau cari untung apa rugi sih anjir?,"

Di bagian keamanan yang jaga ada Jaemin, Ryunjin, Yangyang dan Karina. Sebenernya mereka tuh juga gak tau mau ngapain, yang penting punya nama dan jabatan di panitia, so mereka sekarang cuma duduk santai sembari nikmatin pertunjukan.

Terus ada lagi Somi, Lia, Haechan, Renjun, mereka jadi MC. Kebayang ga tuh betapa ributnya panggung diisi mereka. "Yooo selamat sore siang malem pagi Zuhur ashar Maghrib kawan-kawan," teriak Haechan di depan penonton.

"Hello everyone!!!!," Teriak Somi.

"Ye, sok Inggris si Somi, padahal asli bule Depok." Jawab Lia.

"Mohon maaf semuanya, emang teman-teman saya ini sudah punya tiket tersendiri masuk neraka, jadi mereka kadang suka lupa untuk menunjukan atitude yang mulia, contohnya ya seperti ini, lupa memberi salam."

"Assalamualaikum warahmatullahi wabbarakatuh," ucap Renjun santun "dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang mari kita panjatkan puji dan syukur atas karunia-Nya. Kalau begitu sebelum memulai kegiatan pada malam ini, alangkah baik nya kita berdoa terlebih dah-,"

"Njun njun, ini bukan pengajian ustad Taeil."

"Oh iya maaf-maaf, kebiasaan buka tausiah setiap pagi."

Kalau Jeno, Siyeon, Mark sama Yeri mereka sibuk di belakang panggung, untuk panggilin yang pada mau tampil.

"Yeon, nanti Lo panggil anak 127 buat nge-band ya," ujar Jeno.

"Iya Jen,"

"Teh Yeri bang Mark mana?,"

"Lagi ambil beli semangka di bot makananan nya si Chenle."

Dare or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang