Liburan dua hari bagi mereka bener- bener kerasa banget, karena semuanya mereka lakukan dengan senang hati.
Lumayanlah karena temenan sama Chenle dan Yiren mereka jadi bisa ngerasain jalan-jalan ke luar kota bersama.
Hari ini semua nya balik lagi ke kehidupan semula. Kembali ke sekolah yang ngebosenin abis kalau menurut Haechan.
"Sumpah bosen banget ih, abis ini pelajaran Pkn lagi, mau tidur ajalah gw."
Renjun balikin badannya menghadap ke tempat duduk Haechan. "Pantesan bego."
"Renjun kalau ngomong tuh singkat padat cepat, tapi nyakitin hatinya sampai berhari-hari." Jawab Giselle.
"Monmaaf pacar saya kalau ngomong emang terlalu jujur," ujar Lia duduk disamping Renjun.
"Jauh jauh lu," ujar Renjun ke Lia. "Haram,"
"Bwahahaha dasar babilia," tawa Haechan menghadap ke Lia.
"Ya elah njun, ini juga ga terlalu deket kali, nih nihh gw jaga jarak!." Ujar Lia kesal menggeser tempat duduknya sampai ke depan pintu kelas.
"Dahlah pusing, mau makan bakso aja." Ujar Giselle menuju ke kantin.
"Selle, masih jam pelajaran loh ini," Shotaro narik tangan Giselle dan nyuruh gadis itu duduk di bangku kosong sampingnya.
"Tapi laper gw, gimana dong. Ini juga lagi jam kosong kok, pelajaran pkn juga masih 15 menit lagi."
"Nanti kalau ketauan guru gimana?."
Shotaro ngeluarin tempat makanya dari tas. "Nih makan bekal Taro aja, lumayan buat janggal perut."
"Trus lo makan apa dong nanti?,"
"Taro bawa dua kok, sengaja tadi Shotaro minta bunda buatin dua bekal, biar buat kamu satunya." Giselle lemah kalau dah liat senyum Shotaro kaya gini, gemesh banget seriusan.
"Bisa ga sih kalau ngomong gausah merem?,"
'Kan gw jadi gemesh,' untung ngomongnya dalam batin.
"Ha? Apa?,"
"E-enggak bukan apa-apa, makasih ya Taro bekalnya."
Taro tersenyum manis ke Giselle. Udahlah abis ini kayanya dia harus ke dokter cek kesehatan jantung sama cek gula, takut diabetes liat senyum manusia yang satu ini.
"Oh iya bunda Taro tau kok kalau kita pacaran."
Uhuk uhuk uhuk
Shotaro langsung ambil botol minum bergambar tayo yang selalu dia bawa, dan kasih ke Giselle yang keselek.
"Pelan-pelan makanya sell," ujar Shotaro menepuk-nepuk pundak Giselle.
"Iyaa, makasih makasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dare or Dare
أدب الهواةberawal dari ide seorang Haechan yang mengajak temanya bermain dare or dare. "yang dapet nomor undian sama harus jadian selama dua bulan,"