Bukan hal yang baru jika Sayla mendengar seseorang terdekatnya mengalami cinta pada pandangan pertama. Bahkan Katie yang terkenal cuek dengan lelaki pun pernah mengalami hal serupa.
Namun ini Aska, seseorang yang Sayla taksir yang ternyata menyukai kepada dirinya sejak dua tahun yang lalu dan tentu saja itu bisa dibilang cinta pada pandangan pertama.
Itu sudah 2 tahun yang lalu sejak pertemuan pertamanya. Sayla pikir, itu mustahil kalau Aska masih mengingat wajahnya dengan baik, terlebih sekarang Sayla sendiri merasa sudah sangat berbeda dengan dirinya dua tahun yang lalu. Pertemuan mereka pun hanya pertemuan singkat biasa, Sayla saja sudah lupa dan tidak akan kembali mengingatnya kalau Aska tidak kembali datang ke kehidupannya.
Sayla juga pernah kok merasakan bagaimana rasanya cinta pada pandangan pertama itu, tetapi tidak bertahan lama. Hanya sekedar suka kemudian lupa. Berbeda dengan Aska sekarang yang tahan sampai dua tahun lamanya. Itu rasanya... aneh saja.
Hari ini adalah hari ketiga sejak hari itu dan hari ketiga Aska tidak mengiriminya pesan, bahkan membalas pesan yang dikirimkan Sayla pun tidak. Hanya sekedar membacanya saja dan Sayla tidak menyukainya. Aska juga tidak memunculkan batang hidungnya dihadapan Sayla, juga Sayla tidak dapat menemukan Aska sekalipun itu di Gedung Fakultasnya.
Entah apa yang ada di pikiran Aska sehingga memilih untuk menghindari Sayla, namun hal itu jelas membuat Sayla merasa kebingungan dan Aska juga pasti tahu akan itu.
"Udah mulai musim hujan," gumam Katie menatap air hujan yang membasahi kaca mobil.
Sore ini Katie ikut menebeng ke Sayla. Tadi siang keduanya baru saja merampungkan serangkaian test untuk open recruitment KKN Mandiri oleh kakak tingkatnya. Sembari berharap kalau dirinya akan masuk kedalam kelompok yang sama dengan Katie.
Hari ini memang sedikit lebih gelap dari biasanya, dari pagi sampai siang matahari masih belum menunjukan kehadirannya sedikit pun. Dan sekarang jam menunjukan pukul 5 sore hujan turun dengan derasnya, Sayla jadi sedikit kembali memikirkan Aska. Karena setahunya Aska selalu menggunakan motor vespa matic berwarna putih. Belum pernah melihat Aska membawa kendaraan bermobil sendiri.
"Aku pengen seblak dulu, Sa. Beli yuk?" ajak Katie dengan wajah sumringah. Yang di ajak hanya mengangguk setuju, "Yang searah aja."
"Iyaaa," balas Sayla dengan nada menyebalkan.
Katie yang menyadari suasana hati Sayla sedang memburuk mulai memicingkan matanya, "Kamu kenapa sih, Sa?" tanyanya pada akhirnya.
"Nggak tau gue bete aja," balas Sayla sedikit ogah-ogahan.
"Aska ya?" tebak Katie dengan tepat, "Ya gitulah," sahut Sayla mengakhiri obrolan.
Mobil Sayla tiba-tiba berhenti di depan minimarket, sang penumpang memperhatikan gerak-gerik Sayla dengan baik. Dari mulai merongoh ponsel dan dompetnya, kemudian membuka seat belt dan membuka pintu menurunkan kaki sebelah kanannya.
Katie mencegat lengan Sayla ketika gadis itu hendak keluar dari mobil, "Mau nitip apa?" Katie tersenyum singkat, "Cola," Sayla mengangguk dan ketika hendak keluar dari mobil Katie kembali mencegatnya, "Nggak akan pake payung?" Sayla menggeleng dan melenggang masuk menuju minimarket meninggalkan Katie.
"Pasti mau beli rokok lagi."
__Begitu mendengar suara motor yang berhenti di depan kostan, Haru langsung berlari sembari membawa handuk dan memberikannnya kepada seorang pemuda yang baru saja pulang dengan kondisi basah kuyup karena melawan hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
orange; aska & sayla.
Teen FictionBanyak kata yang belum sempat Aska ucapkan kepada Sayla dikala senja terakhir mereka. started: January 2021.