07|🥀

148 20 0
                                    

“Jadi ini penyebab nya?” ...
..............................................................................

Hai readers! Selamat membaca!

Hai readers! Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyun's POV .

“Kau mau kemana?” Ucapku kepada Tzuyu. Sedaritadi Tzuyu dalam dekapanku.

Dengan alasan membuatnya tidak merasa malu lagi membuatku mendapat kesempatan untuk memeluk gadis yang aku rindukan ini.

“Toilet” Jawab Tzuyu singkat. Nada bicaranya kembali dingin. Entahlah, aku tak mengerti dengan Tzuyu.

Terkadang nada bicaranya sangat lembut, terkadang kasar, dan sekarang terdengar sangat dingin.

Saat Tzuyu hendak melangkahkan kakinya, beberapa teman nya mulai menggoda gadis itu dnegan mengatakan bahwa ia merindukan ku. Aku tahu itu tidak berasal dari mulut Tzuyu langsung, tapi bagiku itu sudah cukup membuatku senang.

Sembari menunggu Tzuyu kembali, aku hanya memainkan gadget saja.

Drrtt.. Drrtt.. Drrtt..

Getaran ponsel Tzuyu yang tergeletak di meja membuatku penasaran. Ya, sedaritadi ponsel Tzuyu memang terus berdering, tapi aku tidak terlalu penasaran akan hal itu. Tapi karena ini sudah hampir ke tiga kalinya. Dengan berat hati, aku melihat nama yang tertera di layar ponsel Tzuyu.

Rowon🐻

“Rowon? Siapa dia?” Ucapku pada diriku sendiri.

“Lebih baik aku berikan ponsel ini pada Tzuyu”. Aku berinisiatif untuk meminta tolong pegawaiku mengantarkan ponsel ini kepada Tzuyu di toilet.

“Jaehyun -ssi? Kau mau kemana?” Ucap Jihyo pada ku.

“Ah, hanya ingin ke depan sebentar” Ucapku. Dan Jihyo hanya mengangguk.

Aku berjalan menuju arah toilet perempuan berada. Namun.

“Tzuyu?”
Mendengar namanya disebut oleh seorang pria, membuat Tzuyu membalikkan tubuhnya.

Tzuyu sedikit terkejut melihat kedatangan pria yang ia tunggu tunggu sejak tadi. Pria itu memeluk tubuh kecil Tzuyu

“Kau menungguku?” Ucap pria itu.
“Iya! Tentu aku menunggumu, aku merindukan mu!” Ucap Tzuyu dalam pelukannya. Tzuyu hanya menegang, ia tidak membalas pelukan pria itu.

“Aku juga merindukan mu, Tzuyu.” Ucap pria itu, hingga membuat Tzuyu mendongakkan kepalanya untuk menatap pria yang tengah memeluknya sekarang. Ia memberikan senyumannya pada pria itu.

Hal yang tak ku sangka terjadi dihadapan ku. Muncul banyak pertanyaan di otak dan batinku.

“siapa pria ini?”
“Apa hubungan dia dengan Tzuyu?”
“Mengapa Tzuyu terlihat nyaman padanya?”

Toegeven'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang