Hari senin datang kembali berarti rutinitas seorang pelajar untuk upacara harus dilakukan. Raka sudah siap untuk menjemput pacarnya tapi sebelumnya dia harus isi perut dulu.
"Kenapa kamu senyum-senyum gitu? Udah gila ya?" tanya Bunda.
Raka yang sedang mengoleskan Nuttela ke rotinya lantas memasang wajah datarnya.
"Nggak kenapa-napa kok." jawabnya.
"Kemarin nginep di Arion?"
Bunda sudah tahu siapa yang selalu diantar jemput oleh Raka karena Raka selalu cerita tentang Arion.
"Iya." Jawab Raka sambil tersenyum lebar.
Bunda yang melihatnya lalu menoleh ke Ayah dan menunjuk Raka dengan dagunya. Ayah hanya menggelengkan kepalanya tidak tahu kenapa anaknya bisa sesenang ini di pagi hari. Apalagi sekarang senin yang biasanya Raka selalu ngeluh tidak mau upacara.
"Kamu pacaran yah?" tanya Ayah.
Niatnya hanya menebak tapi melihat reaksi anaknya yang tersedak roti sendiri dan telinganya yang memerah sepertinya dugaan Ayah benar.
"Iya ya?" tanya Ayah sekali lagi sambil menaik turunkan kedua alisnya menggoda Raka.
Raka yang sedang minum pun hanya memutar matanya.
"Jadi bener kamu udah pacaran sama Arion Arion itu?" Bunda menatap Raka.
Raka yang malu pun segera menyelesaikan sarapannya lalu beranjak dari tempat duduknya.
"Raka berangkat dulu."
Bunda yang kesal pun semakin menjadi bertanya kepada Raka yang sedang berjalan.
"Jadi kemarin tuh kamu nginep di rumah pacar? Kapan jadiannya? Oh, kemarin ya? Siapa yang nembak? Pasti bukan kamu!" cerocos Bunda.
"Raka kok yang nembak!" ucap Raka kesal sambil membalikkan tubuhnya.
Bunda dan Ayah yang mendengarnya hanya tertawa melihat anaknya keceplosan. Raka yang menyadarinya pun lantas membulatkan matanya dan langsung berlari ke arah pintu.
kok gue bisa punya orang tua kaya mereka sih, gerutu Raka dalam hati.
▪▪▪
Sampai di rumah Arion, Raka dipersilahkan masuk oleh Arion yang membuka gerbang.
"Kak Raka udah sarapan?"
"Udah kok." Raka membuka helm dan merapikan rambutnya yang mana membuat pipi Arion merona.
Ganteng banget.
Raka turun dari motornya, "Kamu belum sarapan?"
"Belum."
"Ayo kalo gitu, kamu isi perut dulu." Raka menuntun Arion masuk kedalam rumah.
Di meja makan sudah ada Papa dan Mama Arion yang bersiap untuk sarapan.
"Pagi Pa, Ma." sapa Raka
"Pagi nak Raka." Papa tersenyum dan menaruh koran paginya.
"Duduk dulu. Kamu udah sarapan?" tanya Mama.
"Udah Ma."
"Mau sarapan lagi?" tawar Mama sembari tersenyum lembut.
"Ah makasih Ma, Raka udah sarapan di rumah." tolak Raka halus.
Mama mengangguk lalu menuangkan susu ke gelas, "Susu aja ya? Gimana?"
Raka yang tidak enak menolak lagi pun lantas mengangguk, "Iya boleh Ma."
Mereka memulai sarapan dengan khidmat diselingi beberapa percakapan seperti bagaimana Arion dan Raka di sekolah. Arion dan Raka berangkat ke sekolah sesudah Papa pergi lebih dulu ke kantornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) CONNECTING LINE [KV]
FanficKOOKV FANFICTION Edisi Revisi Raka Jeongguk Mahardika itu cuek, dingin, ga peka. Tapi sesudah mengenal Arion Taehyung Adhitama bucin nya keluar juga. END #1 in kookv 210113 Boyslove Story || Homophobic just go away! Don't plagiat my story! © megace...