BAB 5 (New)

4.6K 379 8
                                    

Tadinya Raka akan pulang jam 09.00 tapi karena hujan lebat disertai angin kencang kedua orangtua Arion menyuruhnya untuk menginap saja. Raka sih iya-iya saja. Justru ia merasa mendapatkan keberuntungan bisa tidur dengan pacar baru.

Raka sedang duduk bersandar ke kepala ranjang Arion sedangkan si empunya kamar bergelung di pelukan Raka dengan selimut yang menutupi badannya dan setengah badan Raka.

Mereka sedang nonton RUN! BTS di laptop Arion yang ditaruh di paha Raka, bukan mereka sebenarnya, Arion saja yang menonton. Arion sibuk menatap layar di depannya selama kurang lebih 15 menit sejak mereka memutuskan untuk naik tempat tidur.

Raka yang bosan diacuhkan pun mulai meluncurkan aksi jahilnya. Pertama-tama ia mencolek pipi Arion beberapa kali tapi tidak mempan. Lalu Raka mencoba memainkan pipi Arion, menekannya sehingga membuat bibir Arion maju seperti bebek.

"Kwakwa ihh shakwit."

(Kaka ihh sakit)

Arion berusaha melepaskan tangan Raka di pipinya. Laptopnya terguling ke samping, Arion sepenuhnya menghadap ke Raka.

Raka melepaskan tangannya dan beralih memeluk pinggang Arion. "Jangan dicuekin akunya."

Arion cemberut memajukan bibirnya, "Tapi kan acaranya seru, coba deh kakak tonton."

"Mending liatin kamu daripada mereka." elak Raka.

"Hujannya gede banget." ucap Arion pelan.

Arion mematikan laptop dan menaruhnya di nakas samping tempat tidur lalu kembali meringkuk ke pelukan Raka. Hujan yang lebat dan AC yang menyala semakin membuat Arion betah di pelukan Raka.

"Hm, iya." Raka menelusupkan kepalanya ke leher Arion yang wangi vanilla.

Raka merasa nyaman menghirupnya. Serasa pikiran-pikiran negatif hilang di kepalanya. Raka kemudian membenarkan posisinya agar bisa tidur dengan nyaman. Arion meletakkan kepalanya di dada bidang Raka mendengarkan detak jantung Raka yang cepat sama sepertinya.

"Makasih." ujar Raka sambil mengusap kepala Arion.

"Buat apa?"

"Udah jadi pacar kakak." Arion hanya mengangguk di dada Raka, dia malu jika diingatkan kembali bahwa mereka sudah berpacaran sekarang.

"Kamu harus tau, walaupun kita belum lama kenal tapi perasaan kakak ke kamu itu gak main-main."

Raka mengangkat pipi Arion agar ia bisa melihat wajah rupawan kekasihnya, "Selama ini gak ada yang bisa buat kakak segini kelimpungannya. Dari pertama kali liat kamu kakak udah yakin kalo kamu itu pelabuhan terakhir kakak. Jadi Adek, ayo sama-sama berjuang buat hubungan ini."

Raka dan mencium keningnya. Arion menutup mata dan tanpa sadar air mata turun ke pipi rotinya.

"Sayang kakak banyak-banyak." Arion memeluk erat Raka sesudah Raka melepas ciumannya.

"Sayang kamu juga." Raka mengeratkan pelukannya.

Rasanya dada Raka sesak sekali, tapi bukan sesak yang menyakitkan. Malah perasaan ini ingin selalu Raka rasakan selamanya.

Mereka lalu terlelap nyenyak sekali dengan diiringi suara hujan. Saling tersenyum di dalam tidurnya.

▪▪▪

Embun pagi masih terlihat, tetes air hujan di jendela menjadi saksi dari dua orang yang sedang tidur memeluk satu sama lain.

Arion menggeliat lalu membuka matanya. Mengerjap-ngerjapkan matanya yang masih perih agar bisa melihat dengan jelas. Lalu tersenyum melihat Raka yang tidur disisinya. Arion membelai pipi Raka, ada goresan bekas luka di bawah mata kirinya.

(✓) CONNECTING LINE [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang