Sequel [M]

7.3K 346 22
                                    

Raka duduk dengan menyandarkan kepalanya ke sofa. Ia memandangi lampu di atasnya dengan mata berkabut. Lidahnya menekan pipi bagian dalam menikmati kegiatan Arion dibawah sana.

Raka bernafas dengan berat, ia susah payah menahan diri untuk tidak menggerakkan pinggulnya. Ia tidak mau Arion trauma melakukannya karena dirinya yang terlalu kasar.

Ini pertama kalinya Arion mau melakukan oral untuknya. Selama 3 tahun bersama, Arion tidak pernah mau melakukannya. Sekarang justru pemuda itu sendiri yang menawarkan diri, Raka mana bisa menolak.

Ia menundukkan kepalanya melihat kegiatan Arion, Raka dibuat takjub karena untuk ukuran seorang amatir Arion mampu membuatnya mabuk kepayang.

Arion duduk di lantai dengan mulut yang sibuk mengemut kejantanan Raka. Dirinya penasaran bagaimana rasanya mencicipi milik Raka. Selama ini Raka selalu memanjakannya dengan blow job terlebih dahulu sebelum masuk ke inti. Sekarang ia pun ingin membuat tunangannya tersebut merasakan service-nya.

Arion melepas kulumannya dan mengurut kejantanan Raka. Mulutnya pegal sedari 15 menit yang lalu mengulum punya Raka.

"Kok lama sih keluarnya? Mulutku pegel." ucap Arion sembari merengut pada Raka.

Raka hanya mendengus geli mendengarnya. Dirinya memang susah untuk keluar hanya dengan blow job. Ia menarik lengan Arion agar duduk di pangkuannya.

Raka melepas hoodie kebesaran yang dipakai Arion dan menyisakan celana dalam hitam yang menggelembung menahan ereksi Arion. Jemari kakinya berusaha melepaskan celana jogger yang masih menyangkut di kakinya.

Ia kembali menyandarkan kepalanya dan mendongak menatap Arion yang lebih tinggi posisinya. Tangan Raka menyusuri perut dan dada kesukaannya. Ia memilin kedua puting Arion dengan ibu jari membuat Arion meremas kaos oblong yang dipakainya.

"Mulut kamu enak banget." lugas Raka.

Raka memuji sambil tetap menatap Arion. Yang mana membuat Arion melipat bibir dan tertunduk malu.

"Belajar dari siapa?" Raka bertanya sambil mulutnya mulai menciptakan tanda di leher Arion.

Arion berucap dengan lirih, "Kak Shaquille sama Kak Ersya."

Raka melepas hisapannya dan menatap Arion. Ia tak menyangka kekasihnya ini mau belajar hal seperti itu hanya untuk menyenangkannya.

Ia mencium bibir tebal kesukaannya, tangannya kini beralih ke privasi Arion. Memijatnya dari luar menimbulkan friksi aneh pada Arion. Tangan Arion bergerilya dibalik kaos Raka dan menyentuh perut serta dada Raka.

Arion memutuskan ciuman keduanya dan beralih melepaskan celana dalam yang menyiksa dirinya tersebut. Kemudian ia mengambil kondom dan pelumas di meja. Ia memasangkan kondom tersebut pada kejantanan Raka menggunakan mulutnya. Setelah selesai Arion kembali duduk dipangkuan Raka dan mengoleskan pelumas pada kejantanan Raka yang terlapisi kondom.

Kemudian Arion mengangkat bokongnya dan bersiap memasukkan kejantanan Raka. Ia menurunkan bokongnya secara perlahan, sensasi sakit selalu ada setiap kali mereka melakukan penetrasi. Raka mengusap pinggang Arion untuk memberinya ketenangan.

Setelah masuk sepenuhnya mereka mendesah bersamaan. Raka yang merasa nikmat dan Arion yang merasa penuh.

Sambil menunggu Arion membiasakan diri dibawah sana mereka kembali bercumbu. Raka membiarkan Arion memimpin ciuman mereka sementara kedua tangannya sibuk di dada dan privasi Arion.

Arion melepaskan ciuman mereka dan mulai menggerakkan badannya secara pelan. Raka membantu dengan memegang pinggang Arion dan menaik turunkan badannya. Arion mendesah sambil mendongak karena kejantanan Raka berhasil menekan sweet spot-nya. Gerakannya semakin cepat tak terkendali mencari kenikmatan sendiri.

(✓) CONNECTING LINE [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang