color rush
sembilan: hijau
Jeongwoo termenung. Entah sudah berapa lama dan satu-satunya yang menyaksikan hal itu adalah: Yeongue.
Yah, siapa lagi? Setiap gerak gerik aneh Jeongwoo hanya Yeongue yang paham betul di luar kepala.
"ada masalah apa lagi?" tanya Yeongue, tangan berada di kening sahabatnya sekadar mengecek apakah suhu tubuh orang di depannya ini normal.
Jeongwoo menoleh. Menatap dengan kedipan lambat wajah sahabatnya yang terlihat lelah dengannya.
"Yeongue... Kau benar-benar belum bertemu soulmate-mu?" tanya Jeongwoo.
Yeongue menghela napas. Sudah kesekian kali dalam minggu ini Jeongwoo menanyakan hal itu. Dan menurut Yeongue bukannya menyebalkan tapi ini sangat aneh.
Yeongue bukannya tidak menyadari tapi nampaknya Jeongwoo sedikit menghindari soulmate-nya. Ya, dia menghindari Haruto.
Untung saja Haruto sedang sibuk untuk masuk klub basket, kalau tidak? Mungkin Yeongu atau Dohyon akan ditanya macam-macam perihal Jeongwoo yang menghindarinya.
"Kenapa? Kau aneh, kau tahu itu?"
Bibir Jeongwoo mengerucut. Dia ingin bilang, tapi takut Yeongue tidak bisa mengerti.
Tapi, dari pada dipendam lama-lama?
Jeongwoo menghela napas, "kau tahu..." ia memulai.
Yeongue memperhatikan sambil memakan kuenya.
"Aku senang aku bisa bertemu soulmateku dan melihat ragam warna. Bahkan kalau ada waktu, aku dan dia akan saling menebak warna. Tapi.." Jeongwoo berhenti lalu mengenggelamkan wajahnya pada lipatan tangan di atas meja.
Yeongue hanya melihatnya dalam diam. Memberikan sahabatnya itu waktu.
"tapi kurasa Haruto tidak terlalu suka hal itu.."
Kening Yeongue mengerut. Jeongwoo kembali menegakan wajah, namun masih ia sandarkan pada kedua tangannya.
Maniknya menatap greentea yang ia pesan. Hijau. Warna yang sama dengan sayur yang tidak ia suka.
"Haruto kadang mengalihkan pembicaraan.." lanjutnya, kembali membuat kening Yeongue mengerut.
"apa dia tidak senang melihat warna?" tanya Jeongwoo
Yeongue menghentikan gerakan tangannya yang hendak memotong kue. Ia menatap Jeongwoo tepat pada maniknya.
"kau benar menanyakan itu padaku?" tanya Yeongue
Jeongwoo mencebik, "tuhkan, aku tahu kau tidak akan--"
"oi oi, bukan. Maksudku, kau serius bertanya dia tidak suka melihat warna?"
Jeongwoo bingung, "iya.. Kau tahu, setiap aku bicara warna dia selalu mengalihkannya,"
Yeongue terdiam. Menatap Jeongwoo yang masih kebingungan dengan tingkah sahabatnya. Dalam hati Yeongue merutuk, ada apa gerangan Tuhan ciptakan Jeongwoo sebagai sahabatnya.
"kau.."
"kalau aku bilang ia lakukan itu agar kalian lebih dekat, bagaimana?"
"huh?"
Yeongue berdecak. "Jeongwoo, kalian itu soulmate. Tidak selamanya kalian harus bicara tentang warna,"
"kalian itu soulmate. Pasangan sehidup semati. Kalau kau tidak tau soulmate-mu, bagaimana kau bisa mengerti dia?"
Jeongwoo mengedipkan mata beberapa kali. Menandakan bahwa ia sedang mencoba mencerna segala ucapan dari Yeongue.
"dia tertarik denganmu.. dia ingin tahu segalanya denganmu.."
"....."
Yeongue menghela napas. Geram. Bahkan ia yang belum punya soulmate saja mengerti hal-hal dasar seperti ini.
"Jeongwoo, warna memang penting untuk dipelajari setelah kita bertemu dengan soulmate.."
"tapi yang lebih penting itu untuk saling mengenal karena pasti nanti, suatu hari, entah kapan, kau akan menikah dan hidup dengannya sampai akhir hayat,"
"m-menikah?!"
"kau tidak mau!?"
"m-mau! tentu saja mau!"
"dengan siapa?"
"s-soulmate!"
"siapa??"
"....."
"siapa????"
"h.. haruto.." jawabnya dengan telinga memerah
Yeongue tersenyum. Merasa bahwa misi menyadarkan Jeongwoo sudah berhasil dilaksanakan.
"oh, Jeongwoo!"
Jeongwoo dan Yeongue menoleh. Panik langsung tercipta dari Jeongwoo begitu melihat Haruto yang berjalan melambai ke arah mereka.
"kau yang memberitahu dia kalau kita di sini?" tanya Jeongwoo kepada Yeongue sambil sibuk merapikan barang-barangnya.
Yeongue menatapnya dengan santai, "tidak tahu.." ucapnya
Jeongwoo yang masih malu dengan jawaban tadi merutuk Yeongue yang kini terkekeh. Haruto baru saja sampai tapi Jeongwoo sudah lebih dahulu berangkat dari duduknya.
"loh?" bingung Haruto, menatap Yeongue lalu punggung Jeongwoo.
"eum.. Yeongue tidak apa-apa kita tinggal?"
Yeongue terbahak lalu mengangguk. Melambai saat Haruto pamit dan mengejar Jeongwoo yang keluar kafe duluan.
Maniknya menatap sosok pasangan itu dengan Haruto menggenggam tangan yang lebih muda.
Yeongue tersenyum, dengan sedikit nyeri di hatinya.
color rush
tbd
SORRY FOR WAITING
semoga masih dapet feelnya ya :')
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] color rush ; hajeongwoo
FanfictionHanya karena sentuhan, Jeongwoo rasakan sengatan listrik yang asing dan serbuan warna-warna yang menakjubkan. dk1317 presents color rush watanabe haruto x park jeongwoo bxb. typos. baku. soulmate!au start: 14-12-2020 end: 16-03-2021