color rush
tiga: sepia
Jeongwoo menggigit ibu jarinya. Hal yang biasa ia lakukan ketika gugup.
Hari ini adalah hari terakhir orientasi dan Yeongue sama sekali tidak melihat raut gembira dari wajah sahabatnya.
Gelisah dan khawatir.
Yeongue sadar. Tentu. Dia sudah sedari bayi menjadi sahabat seorang Park Jeongwoo, dan Yeongue tau ketika pemuda itu menggigit ibu jarinya, ada banyak hal yang sedang ia pikiran.
"Woo, kau baik? Kau benar-benar aneh, kau tahu?"
Jeongwoo menoleh, merasa bersalah karena sahabatnya harus melihatnya seperti ini.
"nanti... aku cerita..."
.
.
."sepia!?"
Jeongwoo mengangguk lesu. Yeongue, Dohyon, dan Jinwoo saling bertatapan. Masing-masing sama sekali tidak tahu bagaimana merespon cerita Jeongwoo.
Dohyon pernah dengar dari kakaknya. Warna sepia benar-benar jarang terjadi, dan dia tidak menyangka Jeongwoo adalah salah satu di antara orang-orang itu.
"tapi, ini tidak akan lama bukan? Maksudku, ketika kau kembali yakin pasti akan kembali monokrom lagi?" tanya Jinwoo entah kepada siapa.
Jeongwoo diam sejenak lalu menghela napas.
"menurut apa yang kubaca, walaupun kau sudah tidak ragu, tetapi pasanganmu masih ragu, akan ada waktu-waktu di mana warna akan berganti monokrom lalu sepia lalu monokrom lagi seperti itu seterusnya," ujar Jeongwoo pelan
"i-itu memusingkan.." aku Jinwoo
"jadi satu-satunya cara adalah kalian kembali tidak ragu?" tanya Dohyon
Jeongwoo mengangguk, "yah, tapi bagaimana membuat dia tidak ragu? Kita bahkan belum bertemu,"
"k-kau benar..."
"kalau sudah bertemu dia pasti melihat pelangi, Dohyon bodoh!"
Dohyon meringis diejek bodoh oleh Jinwoo. Mereka kembali diam. Yeongue menepuk pundak Jeongwoo pelan, karena hanya itu yang bisa ia lakukan untuk menenangkan sahabatnya itu.
.
.
."kau seperti zombie...."
"Haruto,"
Sosok tinggi yang menyandarkan tubuhnya pada dinding ruang kelas itu hanya menghela napas.
Win, menatap Haruto dengan menggelengkan kepalanya.
"sudah, tidak perlu mengkhawatirkan perubahan warna yang kau lihat. Sekarang yang harus kau lakukan adalah mencarinya. Di sini. Di sekolah ini." Jungwon berucap dengan semangat berapi-api.
Haruto kembali menghela napas.
Baru saja kemarin ia tertawa bahagia karena berhasil satu kelas lagi dengan kedua sahabatnya, tapi tadi pagi ia dikejutkan dengan warna asing yang ia tidak tahu apa namanya.
Dan Haruto ketakutan. Sungguh.
Akhir-akhir ini ia memang merasa kesepian dan selalu mencari di mana belahan jiwanya berada. Tapi nihil. Null.
Haruto juga mungkin sudah bersalaman dengan hampir puluhan orang baru setiap bulannya. Membuat Win mau tidak mau siap sedia dengan satu botol antiseptic, hanya untuk memastikan telapak tangan sahabatnya jauh dari virus dan kuman berbahaya. Mana tahu, kan?
"untuk menghibur, bagaimana kalau pulang ini kita ke warung tteokbokki?" ajak Win
"oh, tempat yang direkomendasikan Dohyon?" tanya Jungwon
Win mengangguk, "ajak dia juga sekalian?"
"boleh, kita tidak sekelas sih jadi agak susah menghubunginya," jawab Haruto
"bukan, lebih tepatnya dia punya yang lebih penting dari kita," celetuk Jungwon
"oooh, Lee Jinwoo,"
"tentu saja, siapa lagi? Hahaha,"
Haruto hanya menggeleng maklum melihat kedua sahabatnya itu menggosipkan sahabatnya yang lain.
Haruto jadi teringat saat Dohyon pertama kali bertemu Jinwoo, soulmatenya. Di pelajaran olahraga saat kelas 3 SMP, kelas mereka dan kelas Jinwoo digabungkan bersama.
Oh, Haruto jelas ingat betul bagaimana Dohyon panik karena ia bisa melihat warna setelah menggendong Jinwoo yang terkena lemparan bolanya itu ke uks.
Kadang, beberapa orang memang seberuntung itu.
Tapi, bagaimana dengannya? Kapan Haruto akan beruntung?
color rush
tbd
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] color rush ; hajeongwoo
FanficHanya karena sentuhan, Jeongwoo rasakan sengatan listrik yang asing dan serbuan warna-warna yang menakjubkan. dk1317 presents color rush watanabe haruto x park jeongwoo bxb. typos. baku. soulmate!au start: 14-12-2020 end: 16-03-2021