Satu tahun kemudian.
Begitu banyak cobaan yang harus diterima, dan mereka lalui dengan sabar. Setelah kejadian itu, awalnya kondisi negera sedikit gempar. Panglima militer Rei yang dijuluki sebagai penyelamat negara dimata warga dipertanyakan oleh banyak orangorang alasan kepergiannya.
Mereka tidak percaya semua adalah kecelakaan dan beberapa media mencium jejak mencurigakan. Namun dengan cepat Black's meredamnya. Shinsengumi mengalihkan perhatian mereka dengan terobosan baru alat militer dan diklaim sebagai senjata paling kuat sepanjang sejarah.
Secara bertahan masyarakat juga mulai melupakan kejadian itu sampai tak terasa satu tahun sudah dilewati.
"Asakura-san, ini berkas yang yang dikirimkan perusahaan *HG untuk kerjasama berikutnya. "Letakkan saja disana?" Ucap pemuda itu kini berkacamata. Tumpukan dokumen tak pernah absen dari mejanya.
"Ba-baik." Sekertaris itu masih saja canggung melihat ketampanan bossnya yang luar biasa, ditambah status omega seakan menipu mata semua orang jika ia adalah ceo berdarah dingin.
Tsuki dengan kacamata hitamnya mendongak, sekertarisnya masih enggan pergi. Ia bertanya apa ada yang ingin dibicarakan lagi, tapi wanita muda itu kabur sembari meminta maaf.
Satu jam dua jam berlalu, Tsuki masih belum beranjak dari kursi kebesarannya. Ia hanya meminta sang sekertaris membawakan minuman karena haus.
Sekertaris menegur karena jadwalnya yang sudah berlalu sejak tadi, ia tahu Tsuki adalah maniak kerja tapi ini sudah larut. Bahkan semua karyawan sudah pulang kerumah masing-masing.
Sebagai catatan, Tsuki mendirikan perusahaan lain sebagai pelindung Shinsengumi dari media. Mereka bergerak di macam-macam bidang industri.
Tsuki tak pernah banyak bicara dan mengeluh karena itu terkadang sekertaris melarangnya terlalu memaksakan diri mengerjakan tugas. Begitu khawatir, sekertaris menelpon seseorang untuk dimintai bantuan.
"Moshi-moshi Sakurai-san..?" Angkat si lawan panggilan. Sekertaris bernafas lega karena berhasil tersambung.
"A-ano Aoki-san.. Asakura-san belum ingin pulang padahal malam sudah semakin larut." Jelasnya akhirnya dimatika Ryuu.
Ditempat Ryuu.
Ace, kau mau kemana? Teriak rekannya. Kenyataannya mereka tengah dalam misi, bahkan di masa ini. Begitulah Ryuu yang tak pernah bosan bekerja.
Isteriku sedang membutuhkanku saat ini, kuserahkan semua padamu Leon-san. Jawabnya. Semuanya telah terbiasa dengan sifat asli Ryuu yang ternyata sangat bucin tehadap salah satu ceo perusahaan besar. Mereka juga sudah tahu siapa orang yang dipanggilnya 'isteri.
Baiklah. Baiklah.. Aku tunggu bayi manis kalian. Goda pria, Leon.
Semburat merah tercoreng di telinga Ryuu. Ah, ia mengetahui sesuatu, sepertinya ia juga menantikan hal itu, memiliki anak dari Tsuki, pasti akan menyenangkan, membayangkan bagaimana manis dan lucu bayi mereka kelak.
Ia memacu kendaraannya diatas rata-rata demi menegur kelakuan Tsuki yang maniak kerja. Sebenarnya mereka itu sama, tak berbeda jauh, sama-sama suka bekerja seolah dirinya mesin. Tapi biarlah dari padaTsuki terus mengurung diri seperti tahun lalu. Ia hampir putus asa membujuk Tsuki agar kembali ceria.
"Dimana dia?" Bodoh, tentu saja Tsuki ada diruangannya, pertanyaan konyol, tapi sekertaris tak ambil pusing.
"Tsuki.." Meskipun nama Asakura Hanae sudah disandang Tsuki kembali, ia lebih senang keluarganya memanggil dengan nama 'Tsuki. Katanya, nama Hanae mengingatkannya akan keluarganya dimasa lalu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Omega's Agent
ActionKetika menjadi pasangan bukan atas kehendakmu. Apakah pilihan ini mampu membuatmu bahagia? Atau, malah sebaliknya? ❄❄❄ Hidup dimasa 2051, ketika umat manusia mempunyai second gender yang tergolong dalam kelas berbeda. Menjadi kelas terendah dengan...