"Elleeeennn!!!" teriak Yohanna dari telpon yang sejak tadi Ellen melamun..
"eh iyaa maaf, han gue ngelamun tadi.. abisnya lo pake cerita tentang cowok sih, gue jadi males. udah tau gue jomblo, lo malah cerita ke gue gimana sih." omel Ellen yang seharusnya Yohanna yang memarahinya.
CLICK!
Ellen menutup telpon dan membantingnya.
Cowok lagi, cowok lagi yang diceritakan Yohanna pada Ellen sehingga membuat Ellen serasa tak dibutuhkan lagi oleh Yohanna..
"Apalagi sih, han?! ngapain telpon lagi? kebanyakan pulsa? jelas-jelas rumah kita kepleset nyampe, han..astaga" omel Ellen lagi..
"lagian dimatiin gue lagi cerita panjang kali lebar sama dengan luas juga.. jadi gimana nih, gue.. gue cuekkin aja apa gue tolak baik-baik, apa gue terima?" jelas yohanna
"ya terserah dirimu lah, han.. dirimu yang menjalankan diriku yang pusing.." kata Ellen..
CLICK!
Ellen menutup telpon dari sahabatnya itu dengan kesal.. kenapasih yohanna cepet banget dapet pacar lagi sedangkan dia baru putus? apa karena yohanna cantik? badannya bagus? keluarganya kaya? sedangkan gue gendut, gue jelek, dan kulit gue enggak seputih kulit yohanna dan ga semulus dia.. Ujarnya dalam hati...
Dulu pada saat balita, Ellen lah yang lebih disenangi tetangganya daripada Yohanna yang dulunya kurus karena sakit.. sedangkan Ellen bertubuh mungil dan menggemaskan..
Dan sekarang, Yohanna lah yang disenangi tetangganya sekarang.. dengan tubuhnya yang ramping dan wajahnya yang cantik yang terkadang membuat Ellen lama-lama merasa kesal dengan sahabatnya itu..
"Yohanna...Yohanna..."
Seperti biasa Ellen yang duluan selesai berpakaian dan nyamper Yohanna sahabatnya yang satu Junior High school juga..
"eh, Ellen.. ayo masuk dulu, Yohanna masih berpakaian" sahut mama Yohanna yang biasa Ellen panggil Tante Shinta
"enggak apa-apa Tante Shinta, Ellen diluar aja soalnya udah pakai sepatu" ujar Ellen sopan.
Sesampainya mereka di Sekolah, mereka pun seperti biasa telat karena Yohanna yang rada-rada dalam berpakaian.. tapi, seperti biasa pula mereka tidak dapat point karena lolos dari guru piket..
"Akhirnya kita lolos lagi, len.. hahaha" kata Yohanna senang..
"Ini gara-gara lo nih, han.. kita telat terus" omel Ellen sambil memutarkan kedua bola matanya..
"Tapikan kita ga dapet point gara-gara gue juga, len.." bela Yohanna
"Yohanna!!" panggil cowok tampan nan wangi yang lama-lama mendekati mereka berdua yang sedang menaiki tangga..
wihh..wangi parfume bayi ini cowok..biasanya cowok tuh wanginya parfume mahal yang merknya macem-macem terus nyengat dan bikin gue enek dan benci cowok..tapi ini, wanginya enak..ngangenin..mukanya juga enak..enaklah pokoknya.. Ujar Ellen dalam hati."Eh Dandy! oh iya lupa, aku lupa bawa earphone kamu yang aku pinjem kemarin, dan.. sorry ya, dan" Sahut Yohanna
what? aku kamu? gue aja yang sahabatan sama Yohanna udah lama manggilnya tetep lo gue kok..tapi kenapa sama cowok Yohanna beda banget ya? apa ini cara Yohanna cari perhatian ke cowok? apa boleh gue coba buat ketemen-temen gue yang cowok? apa enggak terlalu lebay? Ujar Ellen dalam hati lagi sampai-sampai ia melamun.."woyy, len!" teriak yohanna yang sedari tadi menyenggol pundak sahabatnya itu..
"eh iya, sorry.. hmm gue Ellen.." dengan pd-nya Ellen menyodorkan tangannya ke Dandy..
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Find a Boyfriend?
RomantizmIni adalah kisah Ellen, mulai dari kisah kesehariannya, kehidupannya, kepribadiannya, hingga kisah cintanya yang manis asam asin pahit ia tumpahkan disini.. "How to Find a Boyfriend?" dalam pikiran Ellen sekarang.. Ketika semua teman-temannya memi...