Part 4

62 6 2
                                    

"Ngapain pacaran. Sahabat rasa pacar aja ada 3"

~Dian Prastika Leonnal✨

"Ayah mana mbak?" Tanya Dian pada salah satu pegawai Leon di cafe

"Bapak diruangan nya, Kamu masuk aja,  Tapi jangan buat kekacauan" Ujar pegawai itu, Dian hanya tertawa pelan mendengarnya

"Aman itu mbak, Dian kan anak baik, Rajin menabung, Sholeh_"

"Dan tidak sombong" Sahut pegawai itu cepat, Dian makin tertawa

"Pintar" Ujar Dian, Setelah itu ia pergi meninggalkan pegawai itu sendiri

Dian berjalan dengan santai menuju ruangan Leon, tak lupa Dian selalu menyapa semua pagawai yang berada disekitar

"Ayah Leon" Pekik Dian dari luar ruangan Leon

"Gak usah teriak Dian, Ayah di dalam" balas Leon berteriak

"Ayah kenapa ga angkat telfon Dian sih" kesalnya setelah duduk di sofa ruangan Leon

"Ayah tadi lagi ada tamu, Makanya gak Ayah angkat"

"Lain kali kalau Dian telfon harus Ayah angkat, Dian pikir Ayah kenapa-kenapa" ujar Dian khawatir, Leon menatap anaknya sambil tersenyum

"Ayah Gak kenapa-napa, Gak usah khawatir gitu"

"Yang jelas kalau Dian telfon harus Ayah angkat, Gak boleh tolak, Meskipun ada tamu sekalipun" ujar Dian tegas tak mau di bantah, Leon hanya ngangguk kecil

Beginilah dian, Dari masuk SMP hingga sekarang, Selalu menelfon Leon kemana saja, lagi dimana, Atau sudah makan, Bagaimana bisa Leon tidak sesayang itu terhadap Dian. Anak yang ia besarkan sendiri sedari kecil sekarang sudah menjadi gadis remaja yang ummmm nakal wkwkwk

"Ayah udah makan?" Tanya Dian lagi

"Udah, Tadi makan sama Bunda kamu"

"Bunda mana?" Tanya Dian lagi

"Kerja mungkin, Cek keruangan nya langsung, Ada Vina juga"

"Ga ah, Nanti Vina malah merengek mintak main, Dian cuma mau mastiin Ayah aja kesini, Dian main dirumah Devan dulu yah"  ujar Dian lalu berdiri, Leon menatap dian

"Kamu main jangan lama-lama, Masak nanti Ayah sendiri dirumah" jawab Leon kesal, Karna dian selalu pulang malam kalau sudah kerumah Devan

"Iya ayah Leon, Dian gak akan lama kok" sahut Dian nyengir lalu berjalan keluar meninggalkan Leon sendirian.

Baru juga Leon fokus ke kerjaan nya, Pintu ruangan kerja Leon kembali terbuka

"Kenapa lagi?" tanya Leon

"Minta uang" Ujar Dian nyengir

"Buat apa? kan kamu cuma kerumah Devan"

Dian menggeleng pelan "Dian mau beli sweeter Shooky, Boneka Shooky, sama accesoris BT12" ujar Dian dengan senyum nya

"Berapa?"

"Dian beli yang murah aja kok Yah, Gak mahal"

"Iya berapa Jenabb" greget Leon terhadap Dian

"Sweeter 300, Boneka 200, accesoris sekitar 200 aja deh Yah"

"Kenapa banyak sekali" Cibir Leon

"Itu Dian aja nyari yang diskon" balas Dian kesal, Dian berjalan mendekati Leon, Lalu mengulurkan telapak tangan nya pada Leon, Leon mengangkat sebelah alisnya ke atas

DIANDE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang