Moto hidup Geng 'Selokan (Sen kiri belok kanan)' "Kalau orang lain bisa kenapa harus saya?, kalau ada yang susah kenapa harus yang mudah?"Ttd :
(Selokan)*****
"Ayaahhhh" Pekik Dian menangis tersedu-sedu dikamar
Leon yang sedang bermain PS dengan Devan, Alex, dan Liam di buat kaget, Dengan cepat mereka berlari menuju kamar Dian
Leon langsung memeluk Dian, khawatir menyelimuti hati Leon
"Kamu kenapa sayang?" tanya Leon lembut mengusap rambut sang anak
"Paket Dian udah mau sebulan gak sampai-sampai hiksss"
Leon dan yang lain mendatarkan wajahnya, Mereka pikir Dian kesakitan atau kenapa-napa
'Syaitannn'batin Alex, Devan, dan Liam
"Kamu beli apa?" tanya Leon masih lembut
"Dian beli album BE, tapi sampai sekarang gak sampai-sampai" adu Dian kembali menangis dipelukan Leon
"Kamu udah pesan belum?" tanya Leon
"Udah yah, Tapi belum Dian bayar" Jawab Dian enteng membuat mereka kembali bertambah datar
Leon melepaskan pelukan nya pada Dian "Kamu anak siapa?" tanya Leon gemush
"Anak ayah Leon" jawab Dian
"Goblok kamu natural nak" Ujar Leon lembut dengan senyum paksa
"Lanjut nangis aja, Demi alex kagak kenapa-napa" sahut Liam dan Devan barengan
"Kok demi gue?" tanya Alex
"Alex gak cuma lo, Jangan ge'er jingan" Sahut Devan sarkas
"Bangsadddd" umpat Alex pelan takut Leon mendengar umpatan nya
"Heh Dian, Barusan lo meminta jiwa menghujat gue meronta-ronta" Sahut Devan kesal lalu melangkahkan kaki keluar kamar
"Gue pengen hujat juga, Tapi takut dosa" sahut Liam dan mengikuti Devan keluar
"Untung sahabat gue cuma satu yang begini Kalau dua gue bunuh satu" Ujar Alex ikutan mengikuti Liam dan Devan
Dian menatap Leon "Ayah gak ikut?" tanya Dian kepo
"Mau nya sih gitu, Udah nahan nih" sahut Leon kesal
"Nahan apa?"
"Nahan diri, supaya gak hujat anak" Sahut Leon dengan tambah kesal, keluar dari kamar Dian. Dian tertawa terbahak-bahak melihat raut kesal orang-orang yang dia sayang di waktu yang bersamaan
****
"Bg" panggil Dista saat memasuki kamar Bagas
"Hmm" sahut Bagas dengan dehemannya, Bagas menepuk sofa disebelahnya, petanda meminta Dista duduk disebelahnya
"Abang udah tau belum ada anak baru?" tanya Dista setelah duduk disebelah Bagas
"Udah"
"Cantik sama ganteng ya bg" sahut Dista senyum, Bagas menatap Dista sebentar
"Tumben kamu muji orang" tanya Bagas curiga
"Hehe, Cuma muji aja kok bg" sahut Dista lembut
"Jangan suka mereka, Otak mereka gak ada yang beres" ujar Bagas memberi tau
"Yang cewek cantik gak bg?" tanya Dista lagi
Bagas berpikir sebentar "Lumayan" ujar Bagas memberi komentar
KAMU SEDANG MEMBACA
DIANDE
Teen FictionGue hidup hanya untuk ayah, Dan dunia gue hanya ada ayah, Ayah, Ayah dan ayah. Ayah bisa menjadi ibu, Sahabat dan kakak di setiap waktu, Ayah adalah manusia paling pengertian di dunia ini, Dan ayah selalu menjadikan gue sebagai prioritas utama di...