Bab 4 : Tinggalkan Rumah Ini

6 1 0
                                    

Seminggu telah berlalu sejak kejadian itu. Ellen menjalani hari-harinya dengan kesibukan kuliahnya, sementara Ethan pun juga sibuk dengan tugas-tugas sekolahnya dan juga ia harus mempersiapkan dirinya menghadapi ujian akhir.

Ellen sedikit curiga karena seminggu ini ia tidak melihat kuntilanak itu lagi di kamarnya. Ada perasaan lega sekaligus juga pertanyaan. Lega karena mungkin kuntilanak itu sudah enggan menghuni kamarnya atau malah kuntilanak itu sengaja tidak menampakkan diri demi sesuatu yang Ellen sendiri tidak tahu.

Suatu sore sepulang kuliah, seperti biasa Samuel mengantarkan Ellen pulang karena kebetulan memang rumah Samuel dan Ellen sejalan.

Samuel terus melirik Ellen yang duduk disampingnya karena tidak biasanya Ellen terus diam. Samuel sempat berpikir kalau dirinya telah berbuat salah pada Ellen, tapi jika demikian pasti Ellen sudah mengungkapkannya.

"Ellen, kamu kenapa dari tadi diam terus? Ada masalah apa?" tanya Samuel akhirnya yang tak tahan karena Ellen terus melamun.

"Eh apa kamu tadi bilang?" tanya Ellen balik. Ia memang melamun dan tidak mendengarkan perkataan Samuel.

"Kan ... Bener kamu melamun? Kamu kenapa sih? Ada masalah apa?" tanya Samuel lagi sabar.

"Enggak kok Sam, aku cuma bertanya-tanya kenapa kuntilanak itu seminggu ini tidak menampakkan dirinya. Kan aneh karena biasanya dia itu sering banget, kayak udah hobi gitu ngeliatin dirinya sama aku," ungkap Ellen.

"Lah malah bagus dong. Memang itu kan keinginanmu?" Samuel menyunggingkan senyumnya, geli dengan sikap Ellen.

"Tapi menurutmu agak aneh nggak sih?"

"Aneh gimana, Sayang. Kamu ini ada-ada aja. Harusnya bersyukur mungkin dia udah bosen menampakkan dirinya sama kamu, habis kamunya nggak respon," kata Samuel bercanda untuk mencairkan suasana.

"Ah kamu ini suka bercanda," sungut Ellen sambil mencubit pinggang Samuel.

Setelah sampai di rumah, Samuel langsung pulang karena hari sudah sore dan Samuel bilang jika ia harus belajar untuk kuis esok hari.

Malam ini, Ellen mendatangi kamar Ethan. Sudah lama ia tidak mengobrol dengan adik kesayangannya ini.

"Halo Ethan, sudah mau tidur ya?" tanya Ellen saat masuk ke dalam kamar Ethan.

"Halo Kak, enggak kok. Baru baca buat pelajaran besok. Ada apa? Tumben Kakak main ke sini," tanya Ethan balik.

"Nggak ada apa-apa sih, Kakak cuma kangen ngobrol sama kamu," ucap Ellen lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

"Kak, apa Oma Dini sudah pulang?" tanya Ethan lagi.

"Sudah dari tadi tapi langsung masuk ke kamarnya. Mungkin capek. Kenapa?"

"Nggak apa-apa sih, aku kasihan aja sama Oma, sudah tua tapi masih kerja," kata Ethan.

"Oma emang begitu, memang keinginannya sendiri. Aku pernah tanya, kata Oma kalau dia sudah merasa tidak mampu barulah dia mau pensiun. Gitu."
Ethan hanya menanggapi perkataan Ellen dengan manggut-manggut.

"Ethan, selama tinggal di rumah ini kamu pernah ngerasa ada yang aneh nggak?" tanya Ellen.

"Aneh gimana? Kayaknya enggak," kata Ethan sambil berpikir.

"Sebenarnya sejak pertama tinggal di sini, Kakak sering dilihatin sesosok kuntilanak di kamar," ungkap Ellen hati-hati, khawatir jika Ethan akan ketakutan.

"Masa' sih?! Aku nggak pernah tuh. Kakak takut dong. Kalau takut, mending Kakak pindah aja ke sini berdua sama aku," kata Ethan yang ternyata tidak takut akan sosok kuntilanak.

Kutukan Rambut IblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang