-eighth: this is fine, ok

24 4 46
                                    

AY YO, LISTEN UP!
JANGAN LUPA VOTE, COMENT & SHARE💚

Beramal guys...

Oke cap and the cusss

Happy Reading!

-●●●-

-●●●-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-●●●-

Memang ya, Juna tuh bikin naik pitam. Sudah membuat kekacauan, eh kini, malah harus bikin Ahja sekuat tenaga dorong gerobak. Yang benar ajah deh?!

Nyatanya, kelompok pemangsa itu menemukan Juna dan Ahja. Alhasil, mereka harus rela melompati pagar. Untung saja tuh pagar nggak tinggi-tinggi amat.

Dan akhirnya, setelah melewati berbagai macam jurang tajam, Ahja dan Juna sampai di kompleks tempat mereka tinggal. Lelah, banget malah.

Tapi,

keduanya malah diserang empat tatapan tajam. Ya siapa lagi kalau bukan Jejen, Nana, Zeyyi dan Pasa.

Ahja dengan tatapan memelas tiba-tiba berdrama sedang mengelap keringatnya. Dan Juna mencoba tersenyum tapi gagal. Akhirnya malah ngakak. Tawanya yang membahana seketika membuat suasana mencekam jadi normal.

"Hahaha... Apaan sih kalian? Biasa ajah dong!"

"What? Biasa ajah?? BIASA AJAH KETIKA LO BIKIN KITA RUNYAM?!"

Wagelaseh, itu bukan Pasa melainkan Zeyyi yang kayak kerasukan jin penggila oppa-oppa koreha.

Ya gimana yah, Zeyyi kan...takut kehilangan gitu...eh nggak gitu juga sih...ya gitulah intinya.

"Iya-iya...gue minta maaf. Tapi ini tuh salah bocah gamon ini!!" Ahja langsung tersentak tatkala Juna menunjuk dirinya. "Tuh bocah gamon bikin masker gue lepas cuk. Ya lo tahulah, gue ini terkenal banget diwajah-wajah orang penggila cogans di Indo."

Ahja hanya membolakan kedua matanya. Dah lelah gitu...

Hening.

Semua insan nampak merenungi segala kemungkinan yang ada. Memikirkan apa yang akan dilakukan kalau mereka ketahuan sebelum waktunya. Si inisiatif di tengah otak lagi kesumpel akhirnya menemukan...ya mungkin semacam good idea.

Nana menjentikkan jarinya, "Nah gini ajah. Jun, lo kan udah dapet tuh berkasnya. Nah, cari sekarang ajah deh. Terus, lo Zey, kan lo akrab sama nyai lampir. Lo rayulah dia, terus tanya deh soal Kim Sujung. Right?"

Jejen menjawab, "Good. Ayok, sekarang ajah.

Semua kompak menoleh pada Ahja dan Juna, beserta Zeyyi.

Teman Cintaku (NORENMIN) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang